Renungan
Hari Kamis Prapaskah III, Thn B/I
Bac
I Yer 7: 23 – 28; Injil Luk11: 14 – 23;
Bacaan
pertama hari ini diambil dari Kitab Nabi Yeremia. Di sini disampaikan keluhan
Nabi Yeremia terhadap umat Israel yang tidak mau mendengarkan suara Tuhan dan
tidak mau lagi menerima pengajaran. Padahal Tuhan menghendaki agar umat-Nya
bahagia. Mereka dapat bahagia bila mereka mau mengikuti ketentuan dan perintah
Tuhan. Namun yang terjadi justru sebaliknya. Umat Israel, seperti yang
digambarkan dalam bacaan pertama ini, hanya “mengikuti rancangan-rancangan dan
kedegilan hatinya yang jahat.” (ay. 24).
Sikap
orang Israel, sebagaimana yang digambarkan dalam Kitab Nabi Yeremia di atas,
kembali terlihat dalam Injil hari ini. Injil mengisahkan konflik Yesus dengan
orang banyak yang mengikuti Tuhan Yesus. Konflik bermula dari peristiwa
penyembuhan orang bisu yang diyakini dirasuki setan. Tuhan Yesus berhasil
mengusir setan yang merasuki orang sehingga ia menjadi bisu. Namun orang banyak
melihat Tuhan Yesus mengusir setan "dengan kuasa Beezebul, penghulu
setan." (ay. 15). Dari sinilah Tuhan Yesus memulai pengajaran-Nya. Pesan
yang mau disampaikan Yesus adalah Allah menghendaki manusia bahagia. Setanlah
yang mau agar manusia menderita dan sengsara. Bisu adalah salah satu wujud
penderitaan yang disebabkan oleh setan. Jadi, jika orang bisu sudah bisa
berkata-kata lagi, artinya kuasa setan sudah diusir. Hal ini harus dilihat sebagai
kuasa Allah sudah berkarya.
Apa yang
disampaikan Yesus bahwa Allah ingin agar manusia bahagia, sudah pernah
disampaikan Yeremia. "…, dan ikutilah seluruh jalan yang Kuperintahkan
kepadamu, supaya kamu berbahagia!" (ay. 23). Hal ini sudah disampaikan
Allah berulang-ulang melalui para hamba-Nya, yaitu para nabi (ay. 25). Dan
Tuhan Yesus kembali menegaskan hal itu. Karena itu, sabda Tuhan hari ini
menyadarkan kita bahwa Tuhan menghendaki kita hidup bahagia. Akan tetapi, semuanya
tergantung pada umat manusia apakah mau mendengarkan dan mengikuti
perintah-Nya.
by: adrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar