Renungan Hari Kamis
Biasa IV, Thn B/I
Bac I Ibr 12: 18 – 19, 21 – 24; Injil Mrk 6: 7 – 13;
Bacaan pertama hari ini diambil dari Surat kepada Orang
Ibrani. Dalam suratnya penulis memberikan gambaran Allah, baik dari Perjanjian
Lama maupun dari Perjanjian Baru. Dalam Perjanjian Lama, Allah digambarkan
sebagai sesuatu yang sangat menakutkan dan tak terjangkau. Hal ini tampak dari
pernyataan Nabi Musa, “Aku sangat ketakutan dan gementar.” (ay. 21). Inilah
yang dikenal dengan istilah mysterium
tremendum et fascinosum. Gambaran Allah ini berbeda dengan Perjanjian Baru,
dimana Allah begitu dekat dan penuh kasih.
Kedekatan Allah dengan manusia itu diperlihatkan dalam Injil.
Dikisahkan bahwa Tuhan Yesus mengutus keduabelas murid-Nya pergi berdua-dua. Sebelum
pergi, Tuhan Yesus memberi kuasa kepada mereka. Di sini tampak jelas bahwa
Tuhan Yesus bukan sekedar berbagi tugas, tetapi juga berbagi kuasa. Sekalipun Tuhan
Yesus sadar akan kekuasaan yang dimiliki-Nya, namun Dia mau berbagi kepada para
murid-Nya. Ini bisa terjadi karena kedekatan.
Relasi yang jauh sering membuat orang merasa segan. Berbicara
pun pasti dengan perasaan takut-takut. Dan karenanya tidak ada kepercayaan. Jika
tidak ada kepercayaan, pastilah tidak ada sikap berbagi. Yang ada hanya
perintah. Sabda Tuhan hari ini menampilkan wajah lain dari Allah yang begitu
dekat dengan kita. Karena kedekatan itu, Allah percaya kepada kita sehingga Ia memanggil
dan mengutus kita melakukan kehendak-Nya. Sikap inilah yang dikehendaki Tuhan
pada kita. Sikap ini bukan hanya dalam relasi kita dengan Tuhan, melainkan juga
dalam relasi kita dengan sesama.
by: adrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar