Senin, 05 Januari 2015

Renungan Hari Senin sesudah Epifani, Thn B

Renungan Hari Senin sesudah Epifani, Thn B/I
Bac I    1Yoh 3: 22 – 4: 6; Injil                     Mat 4: 12 – 17, 23 – 25;

Kemarin kita merayakan hari raya Epifani. Penampakan Tuhan kepada orang Majus menjadi tanda bahwa Tuhan Yesus hadir tidak hanya untuk bangsa Yahudi saja, melainkan juga terbuka untuk bangsa-bangsa lain. Injil hari ini kembali menegaskan hal itu. Karena takut akan Herodes, Yesus menyingkir dan berdiam di daerah Zebulon dan Naftali. Di sana juga Tuhan Yesus memberitakan kerajaan sorga. Yesus membawa terang dan menghalaukan kegelapan di sana. Yang menerima terang itu, tinggal dalamnya. Ini merupakan ungkapan percaya.

Hal itu ditegaskan juga oleh Yohanes dalam bacaan pertama. Dalam suratnya yang pertama, Yohanes mengungkapkan bahwa menerima Tuhan Yesus berarti percaya kepada-Nya; dan kalau kita percaya kepada-Nya maka kita akan menuruti perintah-Nya sehingga kita tinggal di dalam Dia. Perintahnya jelas, yaitu hidup saling mengasihi. Dengan saling mengasihi, maka Allah akan tinggal diam dalam kita. Terang Tuhan ada pada kita sehingga orang lain dapat melihat dan merasakannya.

Tuhan Yesus adalah terang dunia. Terang itu menghalau kegelapan dosa dari kehidupan umat manusia. kita dipanggil untuk menerima terang itu. Menerima berarti percaya dan bersedia melaksanakan perintah-Nya. Hari ini sabda Tuhan menghendaki kita untuk senantiasa menampilkan Terang Tuhan dalam kehidupan sehingga orang lain pun dapat menikmati terang itu. Menikmati merupakan langkah awal untuk menerima. Oleh karena itu, hendaklah kita tidak berhenti menampilkan terang itu. Salah satu wujudnya adalah dengan hidup kasih, sebagaimana yang diajarkan Yesus Kristus.

by: adrian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar