Renungan Hari Senin
sesudah Epifani, Thn B/I
Bac I 1Yoh 3: 22 – 4: 6; Injil Mat 4: 12 – 17, 23 – 25;
Kemarin kita merayakan hari raya Epifani. Penampakan Tuhan
kepada orang Majus menjadi tanda bahwa Tuhan Yesus hadir tidak hanya untuk bangsa
Yahudi saja, melainkan juga terbuka untuk bangsa-bangsa lain. Injil hari ini kembali
menegaskan hal itu. Karena takut akan Herodes, Yesus menyingkir dan berdiam di
daerah Zebulon dan Naftali. Di sana juga Tuhan Yesus memberitakan kerajaan
sorga. Yesus membawa terang dan menghalaukan kegelapan di sana. Yang menerima
terang itu, tinggal dalamnya. Ini merupakan ungkapan percaya.
Hal itu ditegaskan juga oleh Yohanes dalam bacaan pertama. Dalam
suratnya yang pertama, Yohanes mengungkapkan bahwa menerima Tuhan Yesus berarti
percaya kepada-Nya; dan kalau kita percaya kepada-Nya maka kita akan menuruti
perintah-Nya sehingga kita tinggal di dalam Dia. Perintahnya jelas, yaitu hidup
saling mengasihi. Dengan saling mengasihi, maka Allah akan tinggal diam dalam
kita. Terang Tuhan ada pada kita sehingga orang lain dapat melihat dan
merasakannya.
Tuhan Yesus adalah terang dunia. Terang itu menghalau
kegelapan dosa dari kehidupan umat manusia. kita dipanggil untuk menerima
terang itu. Menerima berarti percaya dan bersedia melaksanakan perintah-Nya. Hari
ini sabda Tuhan menghendaki kita untuk senantiasa menampilkan Terang Tuhan
dalam kehidupan sehingga orang lain pun dapat menikmati terang itu. Menikmati merupakan
langkah awal untuk menerima. Oleh karena itu, hendaklah kita tidak berhenti
menampilkan terang itu. Salah satu wujudnya adalah dengan hidup kasih,
sebagaimana yang diajarkan Yesus Kristus.
by: adrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar