Renungan Hari Sabtu
Biasa XXXII, Thn A/II
Bac I 3Yoh 5 – 8; Injil Luk 18: 1 – 8;
Dalam Injil hari ini Tuhan Yesus mengajarkan para
pendengar-Nya tentang doa. Tuhan Yesus mengajari mereka dalam perumpamaan
tentang permintaan janda kepada hakim. Dikatakan bahwa hakim itu adalah hakim
yang lalim, namun dia pada akhirnya mengabulkan permintaan janda itu. Dia tak
tahan dengan desakan terus menerus janda itu. Hakim yang lalim bisa berbuat baik. Di sini Tuhan Yesus mau menekankan
soal berdoa dengan tidak jemu-jemu, sebagaimana yang dilakukan janda dalam
perumpamaan itu. Tuhan Yesus menegaskan bahwa hakim yang lalim saja bisa
berbuat demikian, apalagi Bapa yang di sorga, yang adalah baik.
Bacaan pertama hari ini diambil dari Surat Yohanes yang ketiga.
Dikaitkan dengan Injil di atas, dalam suratnya itu, Yohanes meminta umat untuk meneladani
Allah Bapa yang baik. Allah senantiasa bermurah hati kepada umat-Nya. Demikian pula
hendaknya jemaat harus bermurah hati kepada sesamanya. Inilah yang disampaikan Yohanes,
karena Yohanes sudah melihat hal itu dalam diri umat. Umat selalu memberikan
bantuan kepada sesamanya, sekalipun mereka itu orang-orang asing.
Dalam kehidupan ini tak jarang orang datang kepada kita untuk
meminta bantuan. Ketika orang datang, mereka melihat bahwa diri kita memiliki
sesuatu yang mereka butuhkan. Tak mungkinlah mereka datang tanpa mengetahui hal
itu. Oleh karena itu, hendaklah kita dengan sukarela memberi bantuan kepada
mereka. Hal inilah yang hendak ditekankan Tuhan dalam sabda-Nya hari ini. Tuhan
menghendaki kita hidup saling menolong satu sama lain. Tuhan meminta kita untuk
dengan kerelaan memberikan diri bagi mereka yang membutuhkan kita.
by: adrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar