Sabtu, 08 November 2014

Renungan Hari Sabtu Biasa XXXI - Thn II

Renungan Hari Sabtu Biasa XXXI, Thn A/II
Bac I    Flp 4: 10 – 19; Injil               Luk 16: 9 – 15;

Injil hari ini masih melanjutkan pengajaran Tuhan Yesus tentang perumpamaan bendahara yang tidak jujur, sebagaimana disampaikan kemarin. Lanjutan pengajaran Tuhan Yesus berpuncak pada seruan untuk menentukan sikap kepada siapa harus mengabdi. Karena bagi Tuhan Yesus, seseorang tidak dapat mengabdi kepada dua tuan, yaitu Allah dan mamon. Jelaslah, bahwa di sini Tuhan Yesus mengharapkan pendengar-Nya untuk menentukan sikap memilih Allah, karena Allah dapat menyelamatkan hidup mereka. Ajakan Tuhan Yesus membuat kaum Farisi menjadi galau. Namun Tuhan Yesus tetap menegaskan pilihan-Nya, karena apa yang dikagumi manusia, dibenci oleh Allah (ay. 15).

Mengikuti ajakan Tuhan Yesus ini, Paulus kembali menekankannya dalam bacaan pertama hari ini. Dalam suratnya kepada jemaat di Filipi, Paulus menyatakan bahwa jemaat di Filipi sudah menghayati ajakan Tuhan Yesus itu. Mereka tidak mau terikat pada mammon. Dan Paulus sudah mengalaminya. Karena itulah, Paulus sangat bersukacita dalam Tuhan. Di sini Paulus mengajak mereka untuk tidak terlalu mencemaskan hidup berkaitan dengan harta benda, karena bagi Paulus, Tuhan Allah akan memenuhi keperluan mereka menurut kekayaan dan kemuliaan-Nya dalam Kristus Yesus (ay. 19).

Dewasa ini uang, harta dan kekayaan menjadi sebuah kebutuhan hidup yang paling mendasar. Kepadanya hidup manusia bergantung. Segala usaha dan karya dilakukan untuk mendapatkan semua itu, yang adalah mamon. Dan karenanya, tak sedikit orang mulai menyingkirkan Tuhan, atau diam-diam tetap mengabdi pada-Nya. Sabda Tuhan pada kita hari ini menyadarkan kita bahwa Tuhan meminta ketegasan sikap kita. Tuhan menghendaki supaya kita tetap mengabdi kepada-Nya. Kita tak perlu cemas soal kekayaan itu, karena iman kepada-Nya membuat keperluan kita akan dipenuhi.

by: adrian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar