Kamis, 06 November 2014

Renungan Hari Kamis Biasa XXXI - Thn II

Renungan Hari Kamis Biasa XXXI, Thn A/II
Bac I    Flp 3: 3 – 8a; Injil                  Luk 15: 1 – 10;

Dalam Injil hari ini diceritakan bahwa Tuhan Yesus berbicara dengan para pemungut cukai dan orang-orang berdosa. Melihat hal itu orang Farisi dan ahli Taurat mengkritik Dia. Dari sini Tuhan Yesus menyampaikan perumpamaan tentang domba dan dirham yang hilang. Dikatakan bahwa baik pengembala maupun perempuan yang kehilangan dirham akan merasa bergembira setelah ditemukannya yang hilang. Perasaan mereka itu merupakan gambaran perasaan Allah, yang bergembira karena orang berdosa bertobat. Di sini Tuhan Yesus mau menekankan bahwa Tuhan sangat mengutamakan pertobatan daripada hidup merasa benar.

Apa yang disampaikan Yesus dalam Injil, kembali ditekankan Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Filipi. Dalam bacaan pertama hari ini, Paulus membeberkan siapa dirinya, mulai dari kesetiaannya memelihara tradisi sunat hingga penerapan hukum Taurat yang tak bercacat. Dalam kacamata manusia, Paulus adalah orang hebat. Akan tetapi, setelah berkenalan dengan Tuhan Yesus, semua itu dianggap Paulus sebagai kerugian dan menganggapnya sampah. Paulus bertobat, dan inilah yang dikehendaki Tuhan.

Sabda Tuhan hari ini menyadarkan kita bahwa Tuhan sangat suka akan pertobatan. Tuhan akan bersukacita jika kita yang berdosa mau bertobat dan kembali kepada-Nya. Karena itu, melalui sabda-Nya, Tuhan menghendaki kita untuk senantiasa menyadari keberdosaan kita, dan dengan rendah hati menyesalinya lalu bertobat. Salah satu dosa terberat adalah merasa diri tak berdosa, sebagaimana yang dilakukan orang Farisi dan ahli Taurat. Padahal, kita semua tahu bahwa tak ada manusia yang tak luput dari dosa. Semua manusia pasti berdosa. Namun perlu disadari bahwa Tuhan senantiasa membuka pintu tobat. Tergantung sejauh mana kita sadar untuk bertobat.

by: adrian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar