Renungan Hari Jumat
Biasa XXXI, Thn A/II
Bac I Flp 3: 17 – 4: 1; Injil Luk 16: 1 – 8;
Injil hari ini menyampaikan pengajaran Tuhan Yesus tentang perumpamaan
bendahara yang tidak jujur. Dalam kisah itu dikatakan bahwa bendahara itu
mendapat pujian, sekalipun ia dinilai tidak jujur. Sebenarnya yang dipuji bukan
ketidakjujurannya, melainkan kecerdikannya. Saat masih menjadi bendahara, ia
sering melakukan kejahatan uang tuannya. Maka, ketika tuannya meminta pertanggungjawaban, dia merasa ketakutan menghadapi ancaman pemecatan. Ia hanya berpikir
bagaimana bisa hidup enak meski tidak lagi menjadi bendahara. Lahirlah kecerdikan,
yang dipuji sang tuan. Tuhan juga menghendaki agar pendengar-Nya mengikuti
teladan cerdik si bendahara.
Soal mengikuti teladan ini juga yang ditekankan Paulus dalam
bacaan pertama hari ini. Dalam suratnya kepada jemaat di Filipi, Paulus mengajak
jemaat untuk memperhatikan dan mengikuti teladan hidupnya serta mereka yang
seperti dirinya. Ajakan Paulus ini disampaikan mengingat ada banyak tokoh-tokoh
yang memberi contoh teladan buruk. Hal ini bukan hanya mengancam kehidupan
jemaat, melainkan juga iman mereka karena teladan buruk itu membawa jemaat ke
dalam kebinasaan. Karena itulah, Paulus dengan sangat meminta mereka untuk
tetap berdiri teguh dalam Tuhan dengan mengikuti teladan hidupnya.
Ada pepatah usang mengatakan “Contoh adalah guru terbaik”.
Contoh disini adalah teladan. Dia melebihi nasehat kata-kata. Teladan ini bisa
baik bisa juga buruk. Ia dengan sangat mudah diserap dalam hidup. Sabda Tuhan
pada kita hari ini mengajak kita untuk mengikuti teladan baik. Hal ini banyak
kita temui dalam kehidupan, baik dari tokoh-tokoh yang sudah tiada maupun tokoh
yang masih ada. Diri kita sudah dilengkapi dengan kemampuan membedakan mana
yang baik dan buruk. Karena itu, jika kita tahu bahwa di hadapan kita ada
teladan baik, hendaklah kita mengikutinya.
by: adrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar