Jumat, 07 November 2014

Renungan Hari Jumat Biasa XXXI - Thn II

Renungan Hari Jumat Biasa XXXI, Thn A/II
Bac I    Flp 3: 17 – 4: 1; Injil             Luk 16: 1 – 8;

Injil hari ini menyampaikan pengajaran Tuhan Yesus tentang perumpamaan bendahara yang tidak jujur. Dalam kisah itu dikatakan bahwa bendahara itu mendapat pujian, sekalipun ia dinilai tidak jujur. Sebenarnya yang dipuji bukan ketidakjujurannya, melainkan kecerdikannya. Saat masih menjadi bendahara, ia sering melakukan kejahatan uang tuannya. Maka, ketika tuannya meminta pertanggungjawaban, dia merasa ketakutan menghadapi ancaman pemecatan. Ia hanya berpikir bagaimana bisa hidup enak meski tidak lagi menjadi bendahara. Lahirlah kecerdikan, yang dipuji sang tuan. Tuhan juga menghendaki agar pendengar-Nya mengikuti teladan cerdik si bendahara.

Soal mengikuti teladan ini juga yang ditekankan Paulus dalam bacaan pertama hari ini. Dalam suratnya kepada jemaat di Filipi, Paulus mengajak jemaat untuk memperhatikan dan mengikuti teladan hidupnya serta mereka yang seperti dirinya. Ajakan Paulus ini disampaikan mengingat ada banyak tokoh-tokoh yang memberi contoh teladan buruk. Hal ini bukan hanya mengancam kehidupan jemaat, melainkan juga iman mereka karena teladan buruk itu membawa jemaat ke dalam kebinasaan. Karena itulah, Paulus dengan sangat meminta mereka untuk tetap berdiri teguh dalam Tuhan dengan mengikuti teladan hidupnya.

Ada pepatah usang mengatakan “Contoh adalah guru terbaik”. Contoh disini adalah teladan. Dia melebihi nasehat kata-kata. Teladan ini bisa baik bisa juga buruk. Ia dengan sangat mudah diserap dalam hidup. Sabda Tuhan pada kita hari ini mengajak kita untuk mengikuti teladan baik. Hal ini banyak kita temui dalam kehidupan, baik dari tokoh-tokoh yang sudah tiada maupun tokoh yang masih ada. Diri kita sudah dilengkapi dengan kemampuan membedakan mana yang baik dan buruk. Karena itu, jika kita tahu bahwa di hadapan kita ada teladan baik, hendaklah kita mengikutinya.

by: adrian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar