Renungan Hari Selasa
Biasa XX, Thn A/II
Bac I Yeh 28: 1 – 10; Injil Mat 19: 23 – 30;
Kitab Nabi Yehezkiel, yang menjadi bacaan pertama, berisi
pesan Allah kepada Raja Tirus yang disampaikan oleh Yehezkiel. Di sini terlihat
jelas bahwa Raja Tirus jatuh ke dalam kesombongan. Salah satu faktor penyebab
yang membuat sang raja sombong adalah kekayaan yang berlimpah. Kesombongan membuat
dirinya lebih mengandalkan kemampuannya sendiri, malahan dia menganggap dirinya
sebagai Allah. Sikap sombong ini akhirnya mendapat hukuman dari Allah. Ia akan
direndahkan, atau seperti yang ditulis Yehezkiel, diturunkan ke lobang kubur. Ini
merupakan perendahan yang paling rendah.
Apa yang disampaikan Allah dalam bacaan pertama, kembali
ditegaskan Tuhan Yesus dalam Injil. Melanjutkan kisah Injil kemarin, hari ini Injil
menceritakan Tuhan Yesus yang menjelaskan perihal kekayaan, berkaitan dengan
sikap orang kaya yang kecewa atas jawaban Yesus. Setelah orang kaya itu pergi,
kepada para murid-Nya Yesus berkata bahwa sangat sulit orang kaya masuk ke
dalam kerajaan sorga. Bukan kekayaan itu yang menghalangi orang untuk masuk,
melainkan sikap terikat dan bergantung padanya dan juga kesombongan karena kekayaan. Seperti Raja Tirus, kekayaan
dapat membuat orang sombong dan meremehkan orang lain bahkan Tuhan sendiri.
Sabda Tuhan hari ini berbicara tentang kekayaan. Bukan kekayaan
itu yang dipersoalkan, melainkan sikap terhadap kekayaan. Karena sering kali
terjadi kekayaan membuat orang lupa akan segala-galanya karena sibuk dengan
kepentingan sendiri. Kekayaan juga membuat orang merasa dirinya paling hebat
dan berkuasa. Sikap-sikap seperti inilah yang hendak dikecam Tuhan melalui
sabda-Nya. Tuhan menghendaki supaya kita tidak jatuh kepada kesombongan diri
akibat kekayaan yang kita miliki. Tuhan mempersilahkan kita mempunyai harta
kekayaan, namun hendaklah kita tidak terikat padanya dan menjadi budak kekayaan
sehingga lupa akan Tuhan.
by: adrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar