Renungan Hari Selasa
Biasa XVIII, Thn A/II
Bac I Yer 30: 1 – 2, 12 – 15, 18 – 22; Injil Mat 15: 1 – 2, 10 – 14;
Bacaan pertama hari ini, yang diambil dari Kitab Nabi Yeremia,
secara umum dapat dibagi ke dalam dua bagian. Bagian pertama berisi gambaran
penderitaan bangsa Israel akibat dosa dan pelanggaran mereka terhadap Allah. Bagian
kedua memperlihatkan belas kasihan Allah dengan memulihkan penderitaan bangsa
Israel. Ini terjadi karena mereka bertobat. Tobat mendatangkan pengampunan; dan pengampunan melahirkan sukacita. Dikatakan
juga bahwa Allah akan menghancurkan orang-orang yang telah menindas mereka.
Sikap Allah sebagaimana diungkapkan Yeremia dalam bacaan
pertama diperlihatkan juga oleh Tuhan Yesus dalam Injil. Awalnya Yesus mengecam
sikap kaku kaum Farisi terhadap tradisi nenek moyang. Kecaman Yesus ini
ditanggapi oleh para murid, yang menilai bahwa pernyataan-Nya membuat malu
orang-orang Farisi. Dari sinilah Yesus menampilkan sikap Allah. “Setiap tanaman
yang tidak ditanam oleh Bapa-Ku yang di sorga akan dicabut dengan akar-akarnya.”
(ay. 13). Di sini terlihat kalau Allah akan menindak tegas mereka yang hidup
tidak sesuai dengan kehendak-Nya. Tuhan akan menaruh belas kasih kepada mereka
yang hidup menurut kehendak Allah serta mereka yang mau bertobat.
Sabda Tuhan hari ini mau mengatakan kepada kita bahwa
penderitaan yang kita alami bisa saja merupakan hukuman atau peringatan Allah
atas kesalahan dan dosa kita. Bukan lantas berarti bahwa Allah-lah yang menjadi
penyebab penderitaan itu. Kita sendirilah yang mendatangkan hukuman itu. Di samping itu mau dikatakan juga bahwa sukacita dalam
hidup kita merupakan ungkapan belas kasih Allah karena kita hidup sesuai dengan
kehendak-Nya atau kita menunjukkan buah-buah pertobatan. Karena itu, melalui
sabda-Nya, Tuhan menghendaki supaya kita senantiasa hidup sesuai dengan
kehendak-Nya. Bertobat dan menghasilkan buah pertobatan merupakan wujud hidup sesuai kehendak Allah.
by: adrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar