Kamis, 14 Agustus 2014

Renungan Hari Kamis Biasa XIX - Thn II

Renungan Hari Kamis Biasa XIX, Thn A/II
Bac I    Yeh 12: 1 – 12; Injil              Mat 18: 21 – 19: 1;

Bacaan pertama hari ini, yang diambil dari Kitab Nabi Yehezkiel, mengisahkan cara Tuhan menegur umat Israel atas dosa dan pelanggaran mereka. Tuhan menilai bangsa Israel sebagai pemberontak, yang sudah tak bisa melihat dan mendengarkan suara Tuhan Allah. Tuhan ingin menghukum mereka. Maka, melalui Yehezkiel dibuatlah semacam perbandingan. Yehezkiel membuat dirinya sebagai orang buang, dan ini menjadi lambang bagi orang Israel yang akan menjadi orang buangan. Sebenarnya harapan Tuhan adalah melalui perbandingan Yehezkiel ini umat menyesal dan bertobat.

Hal yang sama juga diharapkan raja dalam kisah perumpamaan yang diceritakan Tuhan Yesus dalam Injil. Dalam perumpamaan itu tampak jelas bahwa sang raja menaruh belas kasihan terhadap hamba pertama yang berhutang padanya. Di hadapan hamba itu, raja menunjukkan belas kasihnya dengan menghapus seluruh hutangnya. Raja berharap agar hamba itu memiliki sikap seperti sang raja, berbelas kasih terhadap sesama. Namun yang terjadi justru sebaliknya. Terhadap hamba yang lain, yang berhutang kepadanya, ia bertindak tanpa belas kasihan. Hamba pertama mengabaikan contoh baik yang diberikan sang raja.

Harus diakui bahwa manusia adalah makhluk lemah. Kelemahan ini membuat manusia sering jatuh ke dalam dosa. Memang Tuhan dan juga kita mengharapkan agar kita tidak berdosa, namun kelemahan kita menuntun kita ke arah sana. Akan tetapi, yang perlu disadari adalah Tuhan senantiasa mengharapkan agar kita sadar akan kesalahan kita dan menyesali dosa. Untuk hal ini Tuhan menempuh berbagai macam cara. Semuanya tergantung bagaimana kita membuka hati untuk menangkap pesan Allah sehingga pertobatan terwujud. Tuhan menghendaki supaya kita bertobat dan menyebarkan kebaikan Allah pada kita kepada orang lain.

by: adrian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar