Selasa, 15 Juli 2014

Renungan Hari Selasa Biasa XV - Thn II

Renungan Hari Selasa Biasa XV, Thn A/II
Bac I    Yes 7: 1 – 9; Injil                   Mat 11: 20 – 24;

Sabda Tuhan hari ini mau berbicara tentang dampak dari ketidakpercayaan. Injil hari ini menceritakan tentang Tuhan Yesus yang mengecam beberapa kota, yaitu Khorazim, Betsaida dan Kapernaum. Tuhan Yesus mengecam ketiga kota ini karena warganya tidak mau bertobat sekalipun di sana sudah diadakan mujizat oleh Tuhan Yesus. Di sini terlihat dua hal, yaitu adanya ketidak-percayaan umat pada apa yang telah dilakukan Tuhan Yesus; dan mereka hanya mau enaknya saja. Umat di kota-kota tersebut hanya ingin menikmati mujizat Tuhan Yesus, namun terhadap tuntutan-Nya, mereka enggan melaksanakannya. Sikap inilah yang membuat Yesus kecewa, marah dan akhirnya mengecam. Jadi, dampak ketidak-percayaan umat adalah kecaman.

Ketidak-percayaan juga menjadi sorotan Nabi Yesaya dalam bacaan pertama. Diceritakan bahwa pada waktu itu Bangsa Israel sedang dikepung oleh Raja Aram. Hal ini membuat Raja Ahas dan rakyatnya gemetar ketakutan. Mereka takut Raja Aram akan menyerang dan menguasai mereka. Melalui Nabi Yesaya, Tuhan meyakinkan mereka bahwa hal itu tidak akan terjadi. Namun Tuhan menuntut mereka untuk percaya kepada-Nya. “Jika kamu tidak percaya, sungguh kamu tidak teguh jaya,” demikian sabda Tuhan. Ini berarti bahwa apabila orang Israel tidak percaya kepada Tuhan, maka mereka akan binasa; tapi bila percaya maka hal itu tak terlaksana.

Melalui sabda-Nya hari ini, Tuhan memberikan kita dua pilihan, yaitu percaya atau tidak percaya kepada-Nya. Sikap percaya kepada Tuhan akan membawa keselamatan, bukan hanya di dunia melainkan juga di akhirat. Sementara sikap tidak percaya berdampak pada kebinasaan. Perlu disadari bahwa kebinasaan itu buah dari sikap kita yang tidak percaya kepada Tuhan; dan sikap itu merupakan pilihan kita sendiri. Artinya, yang mendatangkan kebinasaan itu adalah diri kita sendiri, bukan Tuhan. Tuhan hanya mengecam sikap ketidak-percayaan kita. Tuhan hanya memberi peringatan saja kepada kita. Tuhan menghendaki supaya kita percaya kepada-Nya, dan dengan demikian akan mendapatkan keselamatan.

by: adrian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar