Minggu, 22 Juni 2014

Renungan HR Tubuh & Darah Kristus, Thn A

Renungan HR Tubuh & Darah Kristus, Thn A/II
Bac I    Ul 18: 2 – 3, 14 – 16; Bac II             1Kor10: 16 – 17;
Injil      Yoh 6: 51 – 58;

Hari ini Gereja universal merayakan hari raya Tubuh dan Darah Kristus. Ini didasarkan pada pernyataan Yesus sendiri, seperti yang dinyatakan dalam Injil hari ini, bahwa tubuh-Nya adalah benar-benar makanan, dan darah-Nya adalah benar-benar minuman (ay. 55). Di sini hendak dikatakan bahwa Allah memberi makan kepada umat manusia. Hal ini terlihat dalam bacaan pertama yang mengisahkan ulang peristiwa manna di padang gurun. Ketika umat Israel kelaparan, Allah menurunkan “roti dari sorga” yang disebut manna, sehingga umat-Nya bisa bertahan hidup.

Allah yang memberi makan sangat tegas diungkapkan Yesus dalam Injil. “Akulah roti hidup yang telah turun dari sorga. Jikalau seseorang makan dari roti ini, ia akan hidup selama-lamanya, dan roti yang Kuberikan itu adalah daging-Ku.” (ay. 51). Demikian kata Tuhan Yesus. Yesus, yang adalah Allah manusia, memberi diri-Nya menjadi makanan untuk dimakan agar yang memakan-Nya memperoleh hidup. Orang mau tidak mau harus menyantap-Nya.

Setelah Tuhan Yesus naik ke sorga, kehadiran Tubuh dan Darah-Nya tampak dalam ekaristi. Itulah yang hendak disampaikan Paulus dalam bacaan kedua. Dalam suratnya yang pertama kepada jemaat di Korintus, Paulus memberi makna perjamuan ekaristi. Dalam perjamuan syukur itu setiap orang minum Darah Kristus dan makan Tubuh-Nya. Dengan menyantap Tubuh dan Darah Tuhan Yesus, orang bersatu dalam Kristus (ay. 16). Karena yang menyambut itu banyak, maka semuanya membentuk persekutuan dengan Tubuh Kristus.

Sabda Tuhan dalam perayaan Tubuh dan Darah Kristus pertama-tama hendak menyadarkan kita bahwa Allah memberikan diri-Nya sebagai makanan untuk kita makan. Kehadiran Allah sebagai makanan tampak dalam diri Tuhan Yesus. Jadi, Tubuh Kristus, yang hadir dalam wujud hosti saat ini adalah benar-benar Tubuh Kristus. Selain itu juga Tuhan mau menyadarkan kita, khususnya yang sudah menerima komuni, bahwa dengan menyambut Tubuh Tuhan dalam ekaristi, maka kita hendaknya mewujudkan persatuan dengan Kristus, baik secara pribadi maupun kolektif. Baik secara pribadi maupun kolektif, kita menampilkan Kristus yang ada di dalam diri kita kepada publik. Inilah yang dikehendaki Tuhan.

by: adrian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar