Renungan HR Hati Yesus
Mahasuci, Thn A/II
Bac I Ul 7: 6 – 11; Bac II 1Yoh 4: 7 – 16;
Injil Mat 11: 25 – 30;
Hari ini Gereja universal mengajak umatnya merayakan hari
raya Hati Yesus Mahasuci. Hati merupakan lambang cinta atau kasih (love). Hati yang yang suci adalah
ungkapan kasih yang murni. Kasih yang murni itu tampak pada Allah. Dia-lah
sumber kasih. Hal inilah yang hendak diwartakan dalam bacaan-bacaan liturgi
hari ini.
Dalam bacaan pertama diungkapkan kasih Allah kepada umat
kesayangan-Nya, yaitu bangsa Israel. Dinyatakan bahwa Allah-lah yang lebih
dahulu memilih mereka menjadi umat kesayangan-Nya. Allah mengasihi umat Israel
bukan karena mereka merupakan bangsa yang besar atau kecil (lemah), melainkan
karena kasih (ay. 7 – 8). Salah satu bukti kasih Allah kepada mereka adalah
dengan mengeluarkan mereka dari penindasan bangsa Mesir (ay. 8). Allah akan
tetap mengasihi bangsa Israel karena Dia adalah “Allah yang setia.” (ay. 9).
Kasih Allah yang murni juga terlihat dalam bacaan kedua.
Dalam suratnya yang pertama, Yohanes mengungkapkan bahwa “Allah adalah kasih.”
(ay. 8). Kasih Allah yang besar kepada dunia tampak dalam kehadiran-Nya di
dunia dalam wujud manusia Yesus. Dengan kasih itu kita beroleh hidup (ay. 9 –
10, 14). Sama seperti yang dinyatakan dalam bacaan pertama, Yohanes juga
menegaskan bahwa Allah-lah yang lebih dahulu mengasihi manusia (ay. 10).
Dalam bacaan kedua Yohanes sudah menunjukkan bahwa Yesus
merupakan ungkapan kasih Allah kepada manusia. Karena itu, pada Yesus ada kasih
Allah. Karena itu, dalam hidup-Nya Yesus senantiasa menunjukkan kasih itu
kepada manusia. Matius, dalam Injilnya hari ini, memperlihatkan sepenggal kasih
Yesus. Kasih Yesus diperlihatkan dengan memberikan kelegaan dan ketenangan jiwa
bagi orang yang letih lesu dan berbeban berat (ay. 28 – 29). Di sini hendak
ditampilkan sisi Allah yang peduli dan berbelas kasih.
Hari raya Hati Yesus Mahasuci menyadarkan kita pertama-tama
bahwa Yesus merupakan perwujudan kasih Allah kepada kita. Pada Yesus ada kasih
Allah, karena Dia adalah Allah. Kita disadarkan bahwa Allah lebih dahulu
mengasihi kita. Karena itu, apa pesan perayaan hati ini buat kita? Sabda Tuhan,
melalui surat Yohanes, menghendaki agar kita hidup saling mengasihi. Dengan
kasih, kita sudah ambil bagian dari keilahian Allah karena Allah adalah kasih.
Salah satu wujud kasih itu, seperti yang sudah ditunjukkan Tuhan Yesus, adalah
dengan sikap peduli dan berbelas kasih kepada sesama.
by: adrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar