Senin, 09 Juni 2014

Renungan Hari Senin Biasa X - Thn II


Renungan Hari Senin Biasa X, Thn A/II
Bac I    1Raj 17: 1 – 6; Injil   Mat 5: 1 – 12;

Sabda Yesus dalam Injil hari ini dikenal dengan istilah Sabda Bahagia. Dalam pengajaran-Nya di atas bukit, Yesus menyampaikan ucapan berbahagia bagi orang miskin, berdukacita, lemah lembut, dianiaya oleh karena kebenaran, atau orang, yang karena nama Yesus dicela, difitnah dan dianiaya, serta masih banyak lagi. Dalam kaca mata manusia, sabda Yesus ini agak sulit masuk di akal. Bagaimana mungkin orang yang berdukacita dan dianiaya serta dicela dan difitnah merasa bahagia? Normalnya mereka akan merasa sedih, kecewa, marah dan ingin membalas. Sabda Bahagia Yesus di bukit ini harus dimengerti sebagai sebuah sikap berserah diri kepada Tuhan. Apapun yang terjadi pada diri kita, diserahkan kepada Tuhan. Dialah yang akan memperhatikan kita.

Sikap yang dikehendaki Tuhan Yesus dalam sabda-Nya di atas tampak dalam diri nabi Elia. Dalam bacaan pertama dikisahkan bahwa bangsa Israel dilanda kekeringan besar. Tuhan meminta Elia untuk bersembunyi di tepi sungai Kerit, di sebelah Timur Sungai Yordan (ay. 3). Elia mengikuti saja apa yang diperintahkan Tuhan. Dia menyerahkan hidupnya kepada penyelenggaraan Tuhan yang Maha Baik. Dan terlihat, sekalipun musim kemarau melanda, Elia tidak mati kelaparan karena Tuhan memperhatikannya.

Sabda Tuhan hari ini mengajak kita untuk berserah diri kepada penyelenggaraan Tuhan. Kita tak perlu disibukkan dengan urusan-urusan remeh yang justru akan membuat kita susah menderita. Tuhan Yesus mengajak kita berbahagia sekalipun saat ini kita menderita karena dicela, difitnah, dianiaya dan lain sebaginya. Kita serahkan semua persoalan itu kepada Tuhan. Biarlah Tuhan yang “membalas” mereka yang telah menyusahkan kita hanya karena mengikuti Yesus Kristus.

by: adrian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar