Sabtu, 21 Juni 2014

Renungan Hari Sabtu Biasa XI - Thn II

Renungan Hari Sabtu Biasa XI, Thn A/II
Bac I    2Taw 24: 17 – 25; Injil                     Mat 6: 24 – 34;

Bacaan pertama hari ini, yang diambil dari Kitab Tawarikh yang kedua, berkisah tentang sejarah Bangsa Israel di bawah pimpinan Raja Yoas. Yoas inilah yang ketika kecil diselamatkan imam Yoyanda di rumah Tuhan dari kekejaman Atalya. Akan tetapi, setelah menjadi raja, Yoas menunjukkan ketidaksetiaannya kepada Allah. Ia mengabdi juga kepada berhala-berhala. Hal ini membuat Tuhan menyerahkan bangsa Israel kepada bangsa Aram untuk dijajah (ay. 24).

Dalam Injil hari ini Yesus memberikan pengajaran perihal kekhawatiran. Tuhan Yesus berkata, “Janganlah khawatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah khawatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai.” (ay. 25). Lebih lanjut Tuhan Yesus mengajak pendengar-Nya untuk bercermin pada burung-burung di udara (ay. 26 – 27) dan bunga bakung di ladang (ay. 28 – 30). Menjadi pertanyaan, apakah memang benar Yesus melarang orang untuk tidak perlu merasa khawatir? Ajaran Yesus ini harus dikaitkan dengan ayat pengantar pengajaran-Nya, yaitu soal mengabdi pada dua tuan: Allah dan mammon (ay. 24). Banyak orang, karena kekhawatirannya terpaksa menyisihkan yang satu dan berpaling pada yang lain. Kiranya situasi inilah yang terjadi dengan Raja Yoas dan sebagian besar umat Israel pada bacaan pertama.

Cemas, khawatir dan gelisah merupakan bagian dari hidup manusia. Setiap manusia tentulah pernah mengalami atau merasakan kekhawatiran atau juga kecemasan. Ada banyak hal yang menjadi sebab munculnya perasaan itu. Jadi, perasaan khawatir adalah wajar. Namun sabda Tuhan hari ini mengajak kita agar kekhawatiran itu jangan sampai kita meninggalkan Tuhan dan berpaling kepada ilah-ilah yang lain. Misalnya, ada orang yang khawatir akan bisnisnya bakal hancur, bukannya datang kepada Tuhan memohon bantuan tetapi pergi ke Gunung Kawi memohon petunjuk kepada ilah yang ada di sana. Sikap inilah yang ditentang Yesus dalam pengajaran-Nya. Tuhan menghendaki agar kita tetap setia kepada-Nya sekalipun kita menghadapi kekhawatiran. Kita diajak untuk menyerahkan semua kekhawatiran kita kepada Tuhan.

by: adrian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar