Renungan Hari Kamis
Biasa XII, Thn A/II
Bac I 2Raj 24: 8 – 17; Injil Mat 7: 21 – 29;
Injil hari ini masih melanjutkan pengajaran Tuhan Yesus di
bukit. Salah satu tema pengajaran Yesus kali ini adalah tentang pengadilan
terakhir. Dikatakan bahwa tindakan lebih menentukan daripada ucapan. Tuhan
Yesus mengatakan bahwa orang yang dalam hidupnya hanya selalu menyebut-nyebut nama
Tuhan belum menjadi jaminan akan masuk ke dalam kehidupan kekal (ay. 21). Tuhan
lebih melihat perbuatan-perbuatan selama hidup. Jika perbuatan-perbuatannya
sesuai dengan kehendak Allah, maka ia akan masuk sorga (ay. 21), tapi jika
sebaliknya maka orang itu tidak masuk sorga. “Enyalah dari pada-Ku, kalian
semua pembuat kejahatan!” (ay. 23).
Sikap Allah yang tidak suka pada tindak kejahatan,
sebagaimana dinyatakan Tuhan Yesus, tampak dalam bacaan pertama hari ini.
Dikatakan bahwa Raja Yoyakhin melakukan apa yang jahat di mata Tuhan (ay. 9).
Hidup Yoyakhin ini tentulah berdampak juga pada rakyatnya yang lain. Karena
kejahatannya itulah akhirnya Tuhan Allah menyerahkan bangsa itu ke dalam
penjajahan bangsa Babel. Mereka menjadi orang buangan di Babel (ay. 14 – 16), dijajah dan ditindas.
Sabda Tuhan hari ini menyadarkan kita bahwa Tuhan lebih
berkenan pada tindakan nyata daripada ucapan bibir semata. Tindakan itulah yang
akan menentukan kita untuk menikmati Kerajaan Sorga atau tidak. Jika tindakan
kita sesuai dengan kehendak Allah, maka Kerajaan Sorga-lah ganjarannya, namun
jika tidak maka kita akan disingkirkan dari hadapan Allah. Melalaui sabda-Nya
ini, Tuhan menghendaki supaya kita senantiasa bertindak sesuai dengan kehendak
Allah, karena Allah ingin kita ada bersama Dia di Sorga. Lebih dari itu, Tuhan juga menghendaki supaya kita jangan hanya menjadi manusia "pembicara" saja, melainkan manusia pelaksana.
by: adrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar