Kamis, 26 Juni 2014

Renungan Hari Kamis Biasa XII - Thn II

Renungan Hari Kamis Biasa XII, Thn A/II
Bac I    2Raj 24: 8 – 17; Injil             Mat 7: 21 – 29;

Injil hari ini masih melanjutkan pengajaran Tuhan Yesus di bukit. Salah satu tema pengajaran Yesus kali ini adalah tentang pengadilan terakhir. Dikatakan bahwa tindakan lebih menentukan daripada ucapan. Tuhan Yesus mengatakan bahwa orang yang dalam hidupnya hanya selalu menyebut-nyebut nama Tuhan belum menjadi jaminan akan masuk ke dalam kehidupan kekal (ay. 21). Tuhan lebih melihat perbuatan-perbuatan selama hidup. Jika perbuatan-perbuatannya sesuai dengan kehendak Allah, maka ia akan masuk sorga (ay. 21), tapi jika sebaliknya maka orang itu tidak masuk sorga. “Enyalah dari pada-Ku, kalian semua pembuat kejahatan!” (ay. 23).

Sikap Allah yang tidak suka pada tindak kejahatan, sebagaimana dinyatakan Tuhan Yesus, tampak dalam bacaan pertama hari ini. Dikatakan bahwa Raja Yoyakhin melakukan apa yang jahat di mata Tuhan (ay. 9). Hidup Yoyakhin ini tentulah berdampak juga pada rakyatnya yang lain. Karena kejahatannya itulah akhirnya Tuhan Allah menyerahkan bangsa itu ke dalam penjajahan bangsa Babel. Mereka menjadi orang buangan di Babel (ay. 14 – 16), dijajah dan ditindas.

Sabda Tuhan hari ini menyadarkan kita bahwa Tuhan lebih berkenan pada tindakan nyata daripada ucapan bibir semata. Tindakan itulah yang akan menentukan kita untuk menikmati Kerajaan Sorga atau tidak. Jika tindakan kita sesuai dengan kehendak Allah, maka Kerajaan Sorga-lah ganjarannya, namun jika tidak maka kita akan disingkirkan dari hadapan Allah. Melalaui sabda-Nya ini, Tuhan menghendaki supaya kita senantiasa bertindak sesuai dengan kehendak Allah, karena Allah ingin kita ada bersama Dia di Sorga. Lebih dari itu, Tuhan juga menghendaki supaya kita jangan hanya menjadi manusia "pembicara" saja, melainkan manusia pelaksana.

by: adrian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar