Sabtu, 10 Mei 2014

Renungan Hari Sabtu Paskah III - A

Renungan Hari Sabtu Paskah III, Thn A/II
Bac I   : Kis 9: 31 – 42; Injil          : Yoh 6: 60 – 69;

Dalam bacaan liturgi hari ini diperlihatkan dua reaksi dari orang banyak terhadap warta Yesus. Dalam Injil, reaksi orang banyak adalah nagatif. Setelah mendengar pewartaan Yesus bahwa diri-Nya adalah benar-benar makanan dan orang harus memakan-Nya, banyak orang “mengundurkan diri dan tidak lagi mengikut Dia.” (ay. 66). Hal ini disebabkan karena pewartaan Yesus sama sekali tidak masuk akal sehat mereka; atau tidak menyenangkan perasaan mereka. Dengan lain perkataan, apa yang diwartakan Yesus bertentangan dengan keinginan dan selera mereka.

Reaksi berbeda diperlihatkan dalam bacaan pertama. Reaksi yang muncul di kalangan penduduk Lida, Saron dan Yope adalah positif. Di Lida dan Saron dikatakan bahwa setelah menyaksikan penyembuhan yang dilakukan Petrus atas Eneas, para penduduk “berbalik kepada Tuhan.” (ay. 35). Hal yang sama juga terjadi di Yope, di mana Petrus membangkitkan Tabita (atau Dorkas). Setelah Tabita hidup kembali, “banyak orang menjadi percaya kepada Tuhan.” (ay. 42). Ini disebabkan karena pewartaan itu menyenangkan atau sesuai dengan selera mereka.

Sabda Tuhan hari ini memperlihatkan kepada kita dua cara beriman kepada Tuhan. Yang pertama adalah cara beriman sesuai dengan selera. Artinya, kalau apa yang diimani itu sesuai dengan selera atau masuk akal sehat, maka orang akan menerimanya. Cara kedua adalah cara beriman sesuai dengan kehendak Allah. Artinya, sekalipun yang diimani itu bertentangan dengan akal sehat atau tidak sesuai dengan selera, orang tetap menerimanya. Hal inilah yang dilakukan oleh para rasul. “Tuhan, kepada siapakah kami akan pergi? Perkataan-Mu adalah perkataan hidup yang kekal; dan kami telah percaya dan tahu bahwa Engkau adalah yang kudus dari Allah.” (ay. 68 – 69).

by: adrian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar