Renungan Hari Senin Biasa
V, Thn A/II
Bac I : 1Raj 8: 1 – 7, 9 – 13; Injil : Mrk 6: 53 – 56
Sabda Tuhan dalam bacaan liturgi hari ini sedikit memiliki
kemiripan. Dalam bacaan pertama dikisahkan soal rencana Raja Salomo untuk
mendirikan Bait Allah, rumah kediaman Allah, di mana Allah akan menetap
selama-lamanya. (ay. 13). Yang menarik adalah kisah sebelum munculnya gagasan
itu, yaitu saat para imam dan orang Lewi “mengangkat tabut Tuhan dan Kemah
Pertemuan” (ay. 4). Tabut Tuhan, bagi orang Israe adalah simbol kehadiran
Allah. Ketika tabut itu diangkat, semua umat Israel menghadap padanya. Dikatakan
bahwa raja dan segenap orang Israel “mempersembahkan kambing domba dan lembu
sapi yang tidak terhitung dan tidak terbilang banyaknya.” (ay. 5).
Injil hari ini mengisahkan kedatangan Yesus bersama para
murid-Nya di Genesaret. Ketika penduduk daerah itu tahu bahwa yang datang
adalah Yesus, segera mereka menghadap Yesus. Mereka membawa kepada Yesus orang-orang sakit. Mereka memohon untuk “diperkenankan
hanya menjamah jumbai jubah-Nya saja.” (ay. 56). Kesamaan dengan bacaan pertama
adalah sosok Yesus dan Tabut Tuhan yang menjadi magnet. Umat datang kepada-Nya.
Di sini bisa dikatakan adanya kesejajaran Yesus dengan Tabut Tuhan. Kalau tabut
itu menjadi simbol kehadiran Tuhan, Yesus juga menjadi tanda kehadiran Allah.
Sabda Tuhan hari ini menunjukkan dua gerakan manusia kepada
Tuhan, yaitu permohonan dan persembahan. Dengan ini, lewat sabda-Nya, Tuhan mau
mengatakan kepada kita bahwa kepada-Nya kita dapat memohon bantuan. Akan tetapi,
hendaklah kita jangan hanya memohon dan memohon. Hendaknya juga kita mau mempersembahkan
sesuatu dari diri kita kepada Tuhan. Inilah yang dikehendaki Tuhan pada kita.
by: adrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar