Senin, 10 Februari 2014

Renungan Hari Senin Biasa V - Thn II

Renungan Hari Senin Biasa V, Thn A/II
Bac I   : 1Raj 8: 1 – 7, 9 – 13; Injil          : Mrk 6: 53 – 56

Sabda Tuhan dalam bacaan liturgi hari ini sedikit memiliki kemiripan. Dalam bacaan pertama dikisahkan soal rencana Raja Salomo untuk mendirikan Bait Allah, rumah kediaman Allah, di mana Allah akan menetap selama-lamanya. (ay. 13). Yang menarik adalah kisah sebelum munculnya gagasan itu, yaitu saat para imam dan orang Lewi “mengangkat tabut Tuhan dan Kemah Pertemuan” (ay. 4). Tabut Tuhan, bagi orang Israe adalah simbol kehadiran Allah. Ketika tabut itu diangkat, semua umat Israel menghadap padanya. Dikatakan bahwa raja dan segenap orang Israel “mempersembahkan kambing domba dan lembu sapi yang tidak terhitung dan tidak terbilang banyaknya.” (ay. 5).

Injil hari ini mengisahkan kedatangan Yesus bersama para murid-Nya di Genesaret. Ketika penduduk daerah itu tahu bahwa yang datang adalah Yesus, segera mereka menghadap Yesus. Mereka membawa kepada Yesus  orang-orang sakit. Mereka memohon untuk “diperkenankan hanya menjamah jumbai jubah-Nya saja.” (ay. 56). Kesamaan dengan bacaan pertama adalah sosok Yesus dan Tabut Tuhan yang menjadi magnet. Umat datang kepada-Nya. Di sini bisa dikatakan adanya kesejajaran Yesus dengan Tabut Tuhan. Kalau tabut itu menjadi simbol kehadiran Tuhan, Yesus juga menjadi tanda kehadiran Allah.

Sabda Tuhan hari ini menunjukkan dua gerakan manusia kepada Tuhan, yaitu permohonan dan persembahan. Dengan ini, lewat sabda-Nya, Tuhan mau mengatakan kepada kita bahwa kepada-Nya kita dapat memohon bantuan. Akan tetapi, hendaklah kita jangan hanya memohon dan memohon. Hendaknya juga kita mau mempersembahkan sesuatu dari diri kita kepada Tuhan. Inilah yang dikehendaki Tuhan pada kita.

by: adrian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar