Renungan Hari Minggu Biasa
V, Thn A/II
Bac I : Yes 58: 7 – 10; Bac II : 1Kor 2: 1 – 5;
Injil : Mat 5: 13 – 16
Dalam Injil hari ini Tuhan Yesus meminta para murid-Nya untuk
menjadi garam dan terang dunia. Maksud Yesus adalah supaya mereka menjadi berguna
bagi sesama. Para murid sudah menerima berkat dari Tuhan, maka hendaknya berkat
itu tidak hanya dinikmati sendiri (dibandingkan dengan pelita yang diletakkan
di bawah gantang). Berkat Tuhan itu mesti dibagikan kepada sesama sehingga
mereka juga dapat merasakan dan menikmatinya (dibandingkan dengan garam dan pelita
di atas kaki dian).
Apa yang disampaikan oleh Yesus Kristus dalam Injil merupakan
penegasan ulang atas sabda Tuhan yang telah disampaikan oleh Nabi Yesaya. Dalam
bacaan pertama, melalui mulut Yesaya, Tuhan meminta kepada umat Israel untuk
berbuat baik kepada orang lapar, orang miskin, telanjang (ay. 7). Dengan demikian
maka “terangmu akan merekah seperti fajar” (ay. 8) sehingga orang lain dapat
melihat kemuliaan Allah.
Paulus, dalam bacaan kedua, membahasakan dengan caranya apa
yang disampaikan oleh Sang Guru. Inti refleksi Paulus adalah bahwa kebaikan
yang kita bagikan kepada sesama tujuannya adalah agar sesama kita dapat
bertemu dengan Tuhan, Sang Pemberi Kebaikan. Paulus tidak menghendaki agar
kebaikan dari kita kepada orang lain membuat orang itu tergantung pada diri
kita. Bagi Paulus kita merupakan alat agar sesama bisa sampai kepada Allah.
Sabda Tuhan hari ini mau mengatakan kepada kita bahwa
kehadiran diri kita akan bermakna bila kita berarti bagi sesama. Namun perlu
disadari adalah janganlah kita membuat orang akhirnya bergantung atau sampai
mengkultuskan diri kita. Tuhan menghendaki agar melalui kebaikan yang kita
berikan kepada sesama, mereka bisa sampai kepada Tuhan.
by: adrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar