Renungan Hari Selasa Biasa
III, Thn A/II
Bac I : 2Sam 6: 12b – 15, 17 – 19; Injil : Mrk 3: 31 – 35
Kemarin bacaan pertama mengisahkan bahwa Daud sudah resmi
menjadi raja bangsa Israel. Hari ini Kitab Nabi Samuel yang kedua menggambarkan
peran Daud sebagai raja. Dikatakan bahwa Daud benar-benar menjadi raja untuk
bangsa Israel. Daud tidak hanya memperhatikan keluarga atau sukunya saja,
melainkan seluruh warga kerajaan Israel. Salah satu bentuk perhatian itu adalah
memberikan makanan “kepada seluruh bangsa itu, kepada seluruh khalayak ramai
Israel...” (ay. 19). Daud telah meruntuhkan sekat-sekat pemisah. Baginya, semua
rakyat Israel adalah bersaudara.
Pesan ini juga yang hendak disampaikan Yesus dalam Injil. Hari
ini Markus bercerita tentang Yesus yang kedatangan anggota keluarga-Nya saat
Dia sedang mengajar. Kepada-Nya disampaikan bahwa ibu dan para saudara-Nya mau
menemui Dia (ay. 32). Dari sinilah kemudian Yesus memberikan pengajaran-Nya. Di
saat orang lain menekankan soal ikatan kekeluargaan secara biologis, Yesus
justru menampilkan ikatan kekeluargaan secara iman yang melampaui ikatan-ikatan
duniawi. Dan inilah yang hendak dibangun Yesus.
Sabda Tuhan hari ini mengajak kita untuk tidak terlalu
terikat dengan ikatan-ikatan primordial. Tuhan menghendaki supaya kita melampaui
semua hal itu. Bukan berarti ikatan keluarga secara biologis itu tidak penting;
atau suku itu tak ada nilainya. Semuanya itu penting bernilai. Namun janganlah
hal itu menjadi penghalang untuk tumbuhnya benih Kerajaan Allah. Misi Yesus
adalah menghadirkan Kerajaan Allah. Untuk itu, semangat kebersamaan dan
persaudaraan yang tidak dibatasi pada hubungan keluarga atau suku merupakan hal
yang penting dalam Kerajaan Allah. Di sini berarti Allah-lah yang menjadi
pemersatu ikatan kita.
by: adrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar