Renungan Hari Jumat Biasa
III, Thn A/II
Bac I : 2Sam 11: 1–4a, 5–10a, 13–17; Injil : Mrk 4: 26–34
Bacaan pertama hari ini mengisahkan dosa Daud. Berawal dari
nafsu yang kemudian diikuti dengan perzinahan. Terakhir Daud berdosa karena
terlibat secara tak langsung atas kematian Uria, suami teman perzinahannya. Daud-lah
yang merencanakan kematian Uria. Di sini mau dikatakan bahwa dosa Daud yang
besar itu berawal dari hal yang kecil dan sederhana.
Sama sekaligus berbeda, demikian halnya dengan Injil hari ini.
Dalam Injilnya, Markus menyampaikan dua perumpamaan Yesus tentang Kerajaan Allah.
Keduanya memiliki kesamaan, yaitu Kerajaan Allah berawal dari sesuatu yang
kecil. Di sinilah letak kesamaannya dengan bacaan pertama. Perbedaannya, kalau
Injil menekankan Kerajaan Allah, bacaan pertama bisa dikatakan sebagai kerajaan
setan. Keduanya bermula dari hal-hal yang sepele.
Sesuatu yang besar itu selalu berawal dari yang kecil. Kiranya
inilah yang mau disampaikan sabda Tuhan hari ini. Kejahatan besar atau kebaikan
dapat dimulai dari hal kecil dan sepele. Namun bukan berarti kita diminta untuk
mengikuti teladan Daud. Bacaan pertama menyadarkan kita bahwa dosa atau
pelanggaran besar bisa bermula dari hal-hal sederhana. Untuk itu, Tuhan
menghendaki supaya kita menghindarinya. Tuhan mengajak kita untuk tidak memberi
peluang kepada dosa. Sebaliknya Tuhan meminta kita untuk senantiasa berbuat
baik, sekalipun itu kecil, sepele dan sederhana. Dari yang kecil itulah,
nantinya kebaikan itu tumbuh menjadi besar sehingga orang lain dapat merasakan
dan menikmatinya.
by: adrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar