Minggu, 01 September 2013

Renungan Hari Minggu Biasa XXII-C

Renungan Hari Minggu Biasa XXII, Thn C/I
Bac I   : Sir 3: 17 – 19, 20, 28 – 29; Bac II        : Ibr 12: 18 – 19, 22 – 24a;
Injil     : Luk 14: 1, 7 – 14

Tema sabda Tuhan hari ini, yang dapat kita renungkan untuk kehidupan kita adalah kerendahan hati. Dalam bacaan pertama, yang diambil dari Kitab Putera Sirakh, penulis kitab ini mengajak umat untuk berlaku dan bersikap rendah hati sekalipun status sosial dan jabatan kita tinggi. Dengan sikap rendah hati ini umat akan mendapat “karunia di hadapan Tuhan.” (ay. 18). Penulis menegaskan bahwa Tuhan yang mahakuasa begitu peduli kepada mereka yang rendah hati (ay. 20).

Sikap rendah hati dalam surat kepada Orang Ibrani ditujukan kepada Tuhan. Sikap ini lebih dimengerti sebagai hormat kepada Tuhan, yang diistilahkan oleh penulis sebagai Bukit Sion, Yerusalem Surgawi. Hanya orang yang rendah hati saja yang dapat menaruh rasa dan sikap hormat. Orang sombong tak akan dapat menghormati siapapun, bahkan justru dirinya yang ingin dihormati.

Dalam Injil, sikap rendah hati tampak dalam perumpamaan yang diberikan Yesus. Lewat perumpamaan perjamuan pesta kawin, Yesus mengajarkan sikap rendah hati yang menguntungkan. Keuntungannya adalah tidak menjadi malu.

Sabda Tuhan hari ini menghendaki kita untuk membangun sikap rendah hati. Sikap rendah hati ini bukan saja dalam relasi kita dengan sesama, melainkan juga dalam relasi kita dengan Tuhan. Salah satu wujud sikap rendah hati adalah memberi hormat, bukan mencari hormat; juga kesediaan untuk mendengarkan.

by: adrian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar