Rabu, 28 Agustus 2013

Renungan Hari Rabu Biasa XXI-C

Renungan Hari Rabu Biasa XXI, Thn C/I
Bac I   : 1Tes 2: 9 – 13; Injil         : Mat 23: 27 – 32

Salah satu titik temu sabda Tuhan hari ini adalah tindakan memuji diri. Dalam bacaan pertama, yang diambil dari surat Paulus yang pertama kepada Jemaat di Tesalonika, Paulus “memuji” diri dalam kesaksiannya. Di sini Paulus mensyeringkan apa yang dilakukan untuk memberitakan Injil Allah kepada umat. Dan dalam sharing itu muncul kesan bahwa Paulus memuji dirinya. Akan tetapi, dalam sharing  itu juga Paulus menekankan bahwa dalam melaksanakan tugasnya itu ia tidak mau menjadi beban bagi umat. Untuk itu umat adalah saksinya. Artinya, Paulus tidak mengada-ada.

Dalam Injil, aksi memuji diri ada pada kaum Farisi dan ahli Taurat. Berbeda dengan Paulus, kesaksian para ahli Taurat dan kaum Farisi ini bertentangan dengan kenyataan. Hal ini tampak dalam sikap mereka terhadap para nabi yang telah dibunuh. Para ahli Taurat dan orang Farisi ini mengecam aksi mereka yang membunuh para nabi, padahal bagi Yesus mereka sendiri juga merupakan “keturunan pembunuh nabi-nabi itu.” (ay. 31).

Dalam kehidupan, tanpa disadari kita seringkali memuji diri sendiri. Dan tak jarang pula apa yang kita puji itu bertentangan dengan kenyataan. Misalnya, ada pastor paroki berkata bahwa karena ada dia maka keadaan di paroki itu kembali tertib, padahal sama sekali tidak benar. Sayangnya, hal ini sama sekali tidak disadari. Karena itu, sabda Tuhan hari ini mau membuka mata kita agar senantiasa mengoreksi diri dan memilih sikap rendah hati. Hendaknya kita sadar diri bahwa orang lain selalu menilai diri kita.

by: adrian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar