Renungan Hari Rabu
Biasa XXI, Thn C/I
Bac I : 2Tes 3: 6 – 10, 16 - 18; Injil : Mat 23: 27 – 32
Dalam bacaan pertama hari ini, yang diambil dari surat Rasul Paulus yang kedua kepada jemaat di Tesalonika, Paulus mengajak umat untuk mengikuti ajaran yang telah diterima darinya serta mengikuti teladan hidupnya. Tampak jelas bahwa Paulus lebih menekankan teladan hidupnya agar diikuti umat; dan apa yang dihidupi Paulus sudah sesuai dengan apa yang diajarkannya. Meski ada peluang untuk sedikit longgar, dan untuk itu sebenarnya tidak ada tuntutan hukum, namun Paulus tetap memilih contoh hidup yang ideal agar diikuti jemaat.
Berbeda dengan bacaan pertama, dalam Injil kehidupan kaum Farisi dan ahli
Taurat dikritik bahkan dikecam Yesus. Mereka disamakan dengan kaum munafik, karena kesaksian hidup para ahli Taurat dan kaum Farisi ini
bertentangan dengan kenyataan. Dikatakan bahwa tampilan luaran mereka terlihat bagus, tapi dalamnya penuh dengan kebusukan (bdk. ay. 27-28). Hal ini tampak dalam sikap mereka terhadap para
nabi yang telah dibunuh. Para ahli Taurat dan orang Farisi ini mengecam aksi
mereka yang membunuh para nabi, padahal bagi Yesus mereka sendiri juga
merupakan “keturunan pembunuh nabi-nabi itu.” (ay. 31).
Secara sederhana sabda Tuhan hari ini menghendaki supaya sikap dan perbuatan kita selaras dengan perkataan kita. Tuhan mau agar tampilan luar kita mencerminkan isi hati kita, sehingga hati yang bersih tercermin dari sikap, tutur kata dan perbuatan. Tuhan tidak menghendaki kita tampil seperti orang munafik, seperti kaum Farisi dan para ahli Taurat yang dikecam Yesus. Marilah kita mengikuti teladan Rasul Paulus, menjaga agar ada kesesuaian antara perkataan, tindakan dan sikap batin kita.
by: adrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar