Renungan Hari Selasa Biasa I, Thn C/I
Bac I : Ibr 2: 5 – 12; Injil : Mrk 1: 21b – 28
Dalam bacaan pertama, penulis Surat Kepada Orang Ibrani mengungkapkan keagungan dan kemuliaan Tuhan Yesus Kristus. Keagungan dan kemuliaan-Nya jauh melebihi para malaikat. Yesus begitu agung dan mulia karena Dia mau merendahkan diri. Artinya, Yesus sangat rendah hati dengan mengambil rupa manusia. Karena kerendahan hati-Nya inilah, maka Dia diangkat dan dianugerahi mahkota kemuliaan dan hormat.
Kerendahan hati Yesus terlihat juga dalam caranya mengajar. Dalam Injil hari ini diceritakan bahwa Yesus mengajar orang banyak di rumah ibadah. Dikatakan bahwa semua orang kagum pada Yesus sebab "mengajar mereka sebagai orang yang berkuasa, tidak seperti ahli-ahli Taurat." (ay. 22). Padahal Yesus bukan ahli dan tidak memiliki pendidikan khusus.
Kuasa mengajar Yesus itu lahir dari kerendahan hatinya. Kerendahan hati itu membuat bahasa pengajaran Yesus adalah bahasa rakyat. Kerendahan hati itu membuat Yesus tampil dengan kejujuran tanpa topeng kepalsuan. Kerendahan hati itu membuat ada kesatuan rasa dan budi dengan rakyat. Inilah yang membedakan Yesus dengan para ahli Taurat.
Kerendahan hati itu juga yang membuat setan terusik dan berteriak, "Apa urusan-Mu dengan kami, hai Yesus orang Nazaret? Engkau datang hendak membinasakan kami? Aku tahu siapa Engkau: Yang Kudus dari Allah." (ay. 24). Setan adalah simbol kebohongan dan kesombongan.
Karena itu, sabda Tuhan hari ini menghendaki kita meniru kerendahan hati Yesus. Hendaklah dalam kehidupan sehari-hari kita membangun sikap rendah hati, baik dalam membangun relasi dengan sesama juga dengan Tuhan.
by: adrian
Kerendahan hati itu juga yang membuat setan terusik dan berteriak, "Apa urusan-Mu dengan kami, hai Yesus orang Nazaret? Engkau datang hendak membinasakan kami? Aku tahu siapa Engkau: Yang Kudus dari Allah." (ay. 24). Setan adalah simbol kebohongan dan kesombongan.
Karena itu, sabda Tuhan hari ini menghendaki kita meniru kerendahan hati Yesus. Hendaklah dalam kehidupan sehari-hari kita membangun sikap rendah hati, baik dalam membangun relasi dengan sesama juga dengan Tuhan.
by: adrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar