Kamis, 09 Agustus 2012

Renungan Hari Kamis Biasa XVIII - Thn II

Renungan Hari Kamis Pekan Biasa XVIII B/II
Bac I  Yer 31: 31 – 34; Injil       Mat 16: 13 – 23


Yang menarik untuk direnungkan dari Injil hari ini adalah sikap rasul Petrus. Pada awalnya ia dipuji Yesus. "Berbahagialah engkau Simon bin Yunus.... Kepadamu akan Kuberikan kunci Kerajaan Sorga..." (ay. 17 – 19). Pujian ini berkaitan dengan sikap dan kebijaksanaan yang dimiliki Petrus. Akan tetapi, pada bagian akhir Petrus dicela oleh Yesus. "Enyahlah iblis. Engkau suatu batu sandungan bagi-Ku." (ay. 23).

Dapatlah dikatakan bahwa pujian yang diterima Petrus membuat ia jatuh ke dalam kesombongan. Petrus merasa diri paling hebat, paling penting dan paling bijak. Hal ini membuat ia menjadi takabur. Maka dengan angkuh ia berkata, "Hal itu sekali-kali takkan menimpa Engkau." (ay. 22). Kesombongan Petrus membuat ia tidak mau menerima rencana atau kehendak Allah dalam diri Yesus. Kesombongan membuat Petrus merasa diri mampu menentukan jalan hidup Yesus yang sesuai dengan keinginannya. Bukankah dia yang paling hebat?

Dalam kisah ini Yesus mau mengatakan kepada para rasul-Nya bahwa mereka harus menerima rencana Allah, sekalipun rencana Allah itu tidak sesuai dengan harapan dan keinginan mereka. Menolak rencana Allah dan memaksakan keinginan pribadi tidak sejalan dengan kehendak Allah.

Ada dua hal yang mau disampaikan Tuhan lewat kisah ini. Pertama, soal kesombongan. Kita diminta agar tidak jatuh ke dalam kesombongan bila mendapat pujian atau saat kita berada pada posisi/situasi puncak, baik dalam hal duniawi maupun rohani. Hendaklah kita tetap bersikap rendah hati dan menerima kehendak Allah dalam hidup kita. Hal yang kedua adalah soal rencana Tuhan. Melalui kisah ini Tuhan meminta kita untuk mau dan siap menerima rencana Tuhan sekalipun rencana itu bertentangan dengan harapan dan keinginan kita. Hendaknya kita memiliki sikap iman seperti Bunda Maria, "Terjadilah padaku menurut kehendak-Mu!"

by: adrian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar