Senin, 16 Juli 2012

Renungan Hari Senin Biasa XV - Thn II

Renungan Hari Senin Pekan Biasa XV B/II
Bac I    Yes 1: 11 – 17 ; Injil    Mat 10: 34 – 11: 1

Injil hari ini berisi nasehat Yesus kepada pada murid-Nya. Dalam nasehat-Nya ini Yesus bukan hanya mengatakan akan maksud "kedatangan-Nya" ke dunia ini, melainkan juga konsekuensi mengikuti Dia atau akibat dari kedatangan-Nya. Hal ini bisa dikaitkan dengan warta baru yang disampaikan Yesus.

Kata "damai" dalam pernyataan Yesus dipertentangkan dengan kata "pedang". Ini mau menunjukkan bahwa damai dan pedang yang dimaksudkan bukanlah isi dari warta Yesus di dunia ini, melainkan akibat dari warta-Nya. Jadi, pernyataan Yesus tersebut dapat dimengerti bahwa akibat dari warta-Nya yang baru itu, bukannya kedamaian yang didapat melainkan pertentangan atau pemisahan. Pedang bisa memiliki konotasi budaya kekerasan (atau pertikaian, perkelahian dan pertentangan), bisa juga pada pemisahan (pedang berfungsi untuk membelah).

Karena itulah Yesus berkata, "Sebab Aku datang untuk memisahkan orang dari ayahnya, anak perempuan dari ibunya, menantu perempuan dari ibu mertuanya, dan musuh orang ialah orang-orang seisi rumahnya." Konsekuensi menerima ajaran dan mengikuti Yesus adalah terpisah dari mereka yang menolak dan tidak mau mengikuti Dia.

Ketika membaca sabda Yesus ini, saya langsung teringat akan pengalaman Mark A Gabriel, yang tertuang dalam bukunya, "Yesus dan Muhammad". Dalam bukunya Mark menulis, "Sebagai Kristen dari sebuah bangsa Muslim, saya dapat menjamin Anda bahwa peringatan Yesus masih berlaku hari ini. Saya sangat sedih, setelah memberitahu ayah saya bahwa saya telah memutuskan untuk mengikuti Yesus, ia mencoba untuk membunuh saya dengan pistol. Namun, saya mengalami hanya sedikit masalah, jika dibandingkan dengan nasib dari beberapa Muslim yang telah memilih menjadi Kristen.”

Sabda Tuhan hari ini bukan hanya mau menyadarkan kita akan status kita sebagai pengikut Yesus, melainkan juga mau mengajak agar kita siap menerima konsekuensi dari mengikuti Dia. Mau mengikuti Yesus tapi tidak mau menerima akibatnya, adalah sebuah kemunafikan. Siap mengikuti Yesus namun tidak berani menanggung resikonya adalah pecundang.

Dengan sabda Tuhan ini, kita disadarkan bahwa apa yang terjadi pada diri kita karena pilihan kita akan Yesus, itu suatu konsekuensi yang bukan untuk ditakuti melainkan untuk disyukuri. Semoga sabda Tuhan ini meneguhkan kita akan pilihan kita mengikuti Yesus.

by: adrian

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar