.Renungan Hari Rabu Biasa XIII B/II
Dalam bacaan Injil hari ini dikisahkan bahwa setan masuk ke dalam babi. Peristiwa ini terjadi di luar daerah Israel. Dan bisa dikatakan bahwa warga yang kerasukan serta mereka yang mengusir rombongan Yesus bukan orang Yahudi. Dengan kata lain, mereka adalah orang kafir. Kita tidak tahu apakah dengan peristiwa ini orang langsung mengidentikkan babi sebagai tempat persemayaman setan sehingga hewan babi diharamkan.
Yang menarik untuk direnungkan adalah dua peristiwa dalam kisah tersebut. Pertama, setan masuk ke dalam babi sehingga babi terjun ke dalam jurang. Secara tidak langsung setan diusir Yesus masuk ke dalam babi. Memang untuk masuk ke dalam babi itu adalah permintaan setan sendiri sebelum diusir. Yang menarik adalah setan mengenal siapa Yesus itu. Karena kenal itulah makanya setan takut dan menghindar sebelum diusir.
Kedua, Yesus diusir dari daerah itu. Peristiwa babi "kerasukan" dan terjun ke dalam jurang disaksikan langsung oleh para penjaga babi. Mereka melihat Yesus ada di sana. Logikanya, Yesuslah yang menyebabkan babi-babi itu terjun bebas ke jurang. Yesuslah yang mempengaruhi babi-babi itu. Karena itu, pastilah Yesus punya kuasa. Sudah bertahun-tahun penjaga babi itu bertugas menjaga babi, tapi mereka tidak bisa memiliki kuasa mempengaruhi babi seperti yang mereka lihat. Karena mereka berdua tidak sanggup melawan Yesus, maka mereka mencari dukungan dari warga kota. Bersama warga kota mereka mengusir Yesus.
Jangan lihat ruginya, tapi lihatlah baiknya. Inilah pesan yang mau disampaikan Tuhan lewat Injil hari ini. Orang-orang Gadara, ketika Yesus datang, hanya melihat babinya yang mati. Mereka tidak melihat bahwa dalam babi itu ada setan; dalam babi yang mati kuasa Allah mengalahkan setan. Orang-orang Gadara hanya melihat dari sisi ekonomi saja. Mereka hanya melihat babi yang mati, lupa akan dua orang yang kerasukan setan yang menimbulkan ketakutan warga. Kematian babi-babinya tentulah akan mendatangkan kerugian besar. Mereka tidak melihat kebaikan yang ditawarkan oleh Yesus dengan mengusir kuasa kejahatan.
Dewasa ini manusia sudah dirasuki oleh budaya hedonisme, konsumtivisme dan materialisme, sehingga segala sesuatu dilihat dari sisi nikmat dan untung. Jika sesuatu itu tidak mendatangkan keuntungan dan kenikmatan, maka sesuatu itu akan ditinggalkan, meski ia menawarkan kebaikan. Bisa dilihat ada banyak orang malas ke gereja atau doa kelompok karena dinilai tidak mendatangkan untung
Karena itulah, Injil hari ini mau mengajak kita untuk dapat melihat tawaran kebaikan dari Tuhan. Kita jangan menjadi bodoh seperti orang Gadara yang hanya melihat satu sisi saja, yaitu ekonomi, dan melupakan sisi yang lain, yaitu keamanan. Untuk itu tepat nasehat penulis kitab Amsal, " Orang fasik tertangkap dalam kejahatannya, dan terjerat dalam tali dosanya sendiri. Ia mati, karena tidak menerima didikan dan karena kebodohannya yang besar ia tersesat."
by: adrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar