Renungan Hari Selasa Biasa IX B/II
Bac I : 2Ptr 3: 12 – 15a, 17 - 18 ; Injil : Mrk 12: 13 – 17
Dalam bacaan Injil hari ini
kita menyaksikan Yesus yang dicobai dengan pertanyaan yang menjerat oleh
orang-orang Farisi dan orang Herodian. Cukup menarik kalau kita lihat reaksi
dan sikap Yesus kepada mereka. Yesus sama sekali tidak marah sekalipun Dia tahu
akan kemunafikan dan maksud jahat mereka. Yesus dapat mengendalikan emosi-Nya
dan malah bisa memberikan jawaban, yang bukan saja brilian melainkan juga
sangat bijaksana.
"Berikanlah kepada
Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar dan kepada Allah apa yang
wajib kamu berikan kepada Allah!" (ay 17a). Demikian jawaban Yesus yang
membuat mereka heran. Ada dua hal yang bisa direnungkan dalam jawaban Yesus
itu.
Pertama, lewat pernyataan-Nya itu Yesus mau mengatakan bahwa urusan dunia
(politik) tidak buruk atau kotor. Sebagai warga kerajaan, setiap warga tidak
bisa lepas dari urusan politik. Dan tidak salah kalau warga bersikap juga
kepada dunia politik, bukan menghindarinya atau bersikap a-politik.
Kedua, dengan jawaban-Nya itu Yesus mau mengajak umat untuk menjaga
keseimbangan antara urusan duniawi (politik) dan urusan ilahi (rohani). Yesus
menghendaki agar umat dapat berlaku adil dalam menyikapi dimensi dalam
hidupnya. Sikap yang hanya menekankan satu aspek saja perlu dihindari.
Nasehat Yesus yang kedua ini
sejalan dengan apa yang diungkapkan oleh Petrus dalam suratnya. Petrus, dalam
bacaan pertama menyadarkan pendengarnya bahwa perjalanan hidup umat terarah
kepada kedatangan Tuhan Yesus, sang juru selamat. Namun Petrus sadar kalau umat
masih berada di dunia. Oleh karena itu, Petrus meminta agar umat yang masih
tinggal di dunia jangan sampai terlalu memperhatikan hal-hal duniawi sehingga
lupa akan maksud tujuannya menantikan kedatangan Yesus Kristus.
Kiranya jelas, apa yang mau
disampaikan Tuhan pada hari ini. Keseimbangan dalam hidup. Manusia adalah
makhluk multi dimensional. Nah, lewat sabda-Nya Tuhan mau mengajak kita untuk
memperhatikan dan memelihara keseimbangan dalam setiap dimensi hidup itu. Kita
adalah makhluk individu dan juga sosial. Karena itu, jangan sampai kita sibuk
memperhatikan diri sendiri tanpa peduli akan sesama. Kita adalah makhluk
jasmani dan rohani. Antara jasmani dan rohani hendaklah terjaga
keseimbangannya. Demikian dengan dimensi-dimensi lainnya. Intinya, kita diajak
untuk bersikap adil.
Karena itu, marilah kita
menjaga keseimbangan dalam hidup kita. Janganlah kita hanya terfokus pada satu
dimensi hidup dan melalaikan dimensi yang lain.
by: adrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar