Renungan Hari Kamis Biasa X B/II
Bac I 1Raj 18: 41 – 46 ; Injil Mat 5: 20 – 26
Sabda Yesus dalam bacaan
Injil hari ini merupakan pukulan telak kepada ahli-ahli taurat dan kaum farisi,
meski sebenarnya sabda-Nya ditujukan kepada umat biasa. Artinya sabda Yesus
ibarat pedang bermata dua, satu sisi diarahkan kepada umat, sisi yang lain kena
kepada para pimpinan agama Yahudi.
Walaupun begitu, sabda Yesus
memiliki pesan yang sama. Yesus menghendaki agar semua orang yang mendengar
sabda-Nya berusaha untuk hidup lebih baik. Hidup baik dalam sabda-Nya adalah
dengan melaksanakan nilai yang terkandung dalam hukum, bukan cuma apa yang
tertulis dalam hukum; dan dengan hidup berdamai.
Bagaimana kalau sabda Yesus
ini, khususnya ayat 20, dibacakan untuk situasi dewasa ini? Artinya, kita
membayangkan Yesus hadir di tengah-tengah kita saat ini dan menyampaikan
pesannya sesuai dengan Injil yang kita dengar tadi.
"Aku
berkata kepadamu: Jika hidup keagamaanmu tidak lebih benar/baik daripada hidup
keagamaan para imam, para suster dan uskup, sesungguhnya kamu tidak akan masuk
ke dalam Kerajaan Sorga."
Kira-kira seperti itulah
sabda Yesus jika diucapkan dalam konteks sekarang. Umat dimintai untuk hidup
lebih baik daripada para pimpinan agamanya. Kasarnya, umat jangan mengikuti
teladan buruk mereka. Artinya ada yang tidak baik dan tidak benar dalam diri
para imam, suster dan uskup.
Selesai sidang sinode II,
seorang ibu menyampaikan kepada saya "kekecewaan"-nya atas sikap
glamour para imam saat sidang sinode. Sidang terkesan menjadi ajang
"pamer" kekayaan para imam yang katanya sudah mengucapkan janji
kemiskinan.
Masih banyak lagi teladan
buruk dari pimpinan agama saat ini. Oleh karena itu, Yesus mengajak umat awam
agar bisa hidup lebih baik dan lebih benar dari mereka. Sekalipun ada imam,
suster dan uskup yang hidup doanya baik, umat diminta untuk bisa lebih baik lagi.
Akan tetapi, sebagaimana
sabda aslinya, pesan Yesus dalam sabda-Nya ini berlaku untuk semua umat Allah
tanpa terkecuali. Setiap orang diminta untuk "berlomba" dalam
mengejar dan melakukan kebaikan dan kebenaran.
by: adrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar