Renungan Hari Kamis Prapaskah V B/II
Bac I : Kel 32: 7 – 14 ; Injil : Yoh 5: 31 – 47
Bacaan pertama mengisahkan perjanjian Allah dengan Abraham. Dalam perjanjian itu Allah menyatakan akan memberikan banyak hal kepada Abraham, mulai dari keturunan, kehormatan sampai negeri terjanji. Tidak diungkapkan dengan jelas dalam perjanjian itu apa yang diberikan Abraham kepada Allah. Yang jelas adalah bahwa Abraham diminta untuk menanggapi janji Allah itu dengan setia. Kesetiaan inilah yang menjadi pengikat perjanjian Allah dengan Abraham. Dan kesetiaan inilah yang menjadi ciri khas Abraham, sehingga dia disebut Bapa para Bangsa.
Dalam bacaan Injil, Yesus membuka mata orang-orang Yahudi akan status mereka sebagai keturunan Abraham. Sebagai keturunan Abraham sudah sepantas dan selayaknya mereka menunjukkan kesetiaan kepada sabda Allah. Ini dapat ditunjukkan dengan mau menerima dan mendengarkan Yesus, karena Dia adalah Sabda Allah yang hidup dan kelihatan. Tapi yang terjadi justru sebaliknya. Mereka malah ingin membunuh Yesus.
Abraham adalah bapa para bangsa. Karena itu dia adalah bapa kita juga. Kita ini adalah keturunan Abraham, khususnya secara imani. Perjanjian Allah dengan Abraham tidak hanya mengikat dirinya saja melainkan juga umat manusia, termasuk kita saat ini. Kita sebagai keturunan Abraham terikat dengan perjanjian yang telah dibuat antara Allah dengan Abraham. Oleh karena itu, sebagai keturunan Abraham, kita hendaknya memperlihatkan kesetiaan kita pada sabda Allah. Kita hendaknya mencontohi Abraham dalam mewujudkan kesetiaan pada Allah.
Kita juga adalah murid dan pengikut Yesus Kristus. Yesus adalah Sabda Allah yang kelihatan. Karena itu, sebagai pengikut-Nya, kita mesti selalu menunjukkan kesetiaan kepada Sabda Allah dengan mendengarkan dan melaksanakannya. Jangan mencontohi orang Yahudi, yang hanya mau mengakui keturunan Abraham tapi ingin lepas dari perjanjian dengan Allah.
by: adrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar