Sabtu, 29 Maret 2014

Renungan Hari Sabtu Prapaskah III - A

Renungan Hari Sabtu Prapaskah III, Thn A/II
Bac I   : Hos 6: 1 – 6; Injil : Luk 18: 9 – 14

Dalam kitab Hosea yang menjadi bacaan pertama, Hosea memberikan gambaran tentang Allah. Dikatakan bahwa sekalipun Allah menghukum umat-Nya, Allah tidak akan membiarkan mereka menderita. Allah “telah memukul dan yang telah membalut kita.” (ay. 1). Selain itu, Hosea menggambarkan bahwa Allah “menyukai kasih setia, dan bukan korban sembelihan, dan menyukai pengenalan akan Allah, lebih daripada korban-korban bakaran.” (ay. 6).

Apa yang disukai Allah dalam bacaan pertama, kembali ditegaskan Yesus dalam Injil hari ini. Yesus menyampaikan pengajaran-Nya melalui perumpamaan tentang dua orang yang datang ke Bait Allah untuk berdoa. Yang satunya adalah orang Farisi dan yang lainnya adalah pemungut cukai. Dalam kaca mata manusia, tentulah orang menilai bahwa orang Farisi yang berkenan pada Allah. Pemungut cukai, karena statusnya sebagai orang berdosa, tidak layak masuk ke dalam Bait Allah. Namun dari doa yang terungkap dari mulut kedua orang itu, Yesus menegaskan bahwa Allah berkenan pada pemungut cukai. Sikap sombong sampai merendahan orang lain di hadapan Allah inilah yang membuat doa orang Farisi itu ditolak.

Setiap manusia dipanggil kepada kesucian. Pada masa prapaskah ini pun kita diajak untuk membersihkan diri lewat puasa, derma dan tobat. Sabda Tuhan hari ini menghendaki agar kesucian yang kita dapat jangan sampai merendahkan martabat luhur sesama. Hal ini membuat kesucian itu menjadi sia-sia. Karena itu, janganlah puasa kita sampai pada melecehkan orang lain; janganlah amal kasih kita sampai pada merendahkan martabat sesama kita. Hendaklah tobat kita membawa kita pada kerendahan hati, baik di hadapan Tuhan maupun sesama.

by: adrian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar