Rabu, 29 Januari 2014

Renungan Hari Rabu Biasa III - Thn II

Renungan Hari Rabu Biasa III, Thn A/II
Bac I   : 2Sam 7: 4 – 17; Injil        : Mrk 4: 1 – 20

Dalam bacaan pertama hari ini, penulis Kitab kedua Nabi Samuel, mengibaratkan relasi Allah dengan umat Israel sebagai relasi petani dengan tanaman. Allah adalah petaninya dan umat Israel adalah tanamannya. Dunia adalah lahannya. Allah tahu persis di mana Dia akan menanamkan tanaman-Nya itu, sehingga tidak akan ditindas oleh orang-orang lalim (ay. 10). Allah sendiri yang akan menanamkannya. Sikap berserah kepada kehendak Allah menjadi mutlak demi keselamatan.

Sedikit berbeda, Injil juga menampilkan pengajaran Yesus tentang petani atau penabur benih. Kalau dalam bacaan pertama manusia itu adalah benih atau bibit tanamannya, maka dalam Injil manusia itu adalah lahan atau tanahnya. Ada empat jenis lahan, mau menggambarkan empat jenis manusia.  Dalam Injil ini, peran manusia sangat diharapkan agar benih itu tumbuh dan menghasilkan buah. Peran yang dimaksud adalah keterbukaan hati dalam menerima, mengolah dan mengembangkan benih itu.

Hari ini, melalui sabda-Nya, Tuhan menyadarkan kita bahwa Allah menghendaki kita bahagia dan selamat. Bacaan liturgi hari ini mengajarkan bahwa untuk mencapai kebahagiaan dan keselamatan itu, dibutuhkan dua sikap dasar dari kita. Pertama, sikap berserah diri pada kehendak Allah. Kedua, sikap terbuka dalam menerima kehendak Allah. Kedua sikap ini merupakan dua sisi dari satu koin. Artinya, kedua sikap ini tidak boleh dipisahkan.

by: adrian

Tidak ada komentar:

Posting Komentar