Santo Laurensius Giustiniani, Uskup
& Pengaku Iman
Sejak
masa remajanya Laurensius bercita-cita melayani Tuhan. Kesucian hidup sudah
menjadi cita-cita yang terus membakar hatinya. Sekali peristiwa ia mendengar
suatu suara ajaib berkata, "Ketentraman batin yang engkau dambakan hanya
ada di dalam Aku, Tuhanmu." Suara itu semakin memacu dia untuk lebih dekat
pada Tuhan. Sejak itu segala hal duniawi tidak berarti lagi baginya. Tuhanlah
satu-satunya yang mengisi relung-relung hatinya. Desakan orang tuanya untuk
mengawinkan dia tidak lagi digubrisnya. Satu-satunya pilihan bagi dia adalah
mengikuti Kristus yang tersalib. Kepada Yesus, ia berkata, "Engkaulah ya
Tuhan satu-satunya cita-citaku."
Laurensius
masuk biara kanonik dari Santo Joris di Pulau Alga. Di sanalah ia hidup lebih dekat
dengan Tuhan dalam matiraganya, doa dan pekerjaan harian. Hanyalah sekali ia
pulang ke kampung halamannya ketika ibunya meninggal dunia. Pekerjaan yang
ditugaskan kepadanya ialah mengemis-ngemis makanan di kota untuk seluruh
penghuni biara. Tugas ini dilaksanakannya dengan penuh kegembiraan dan
kesabaran demi Yesus yang tersalib.
Pada
tahun 1406 ia ditahbiskan menjadi imam dan 27 tahun kemudian diangkat menjadi
uskup di Kastello. Administrasi keuskupan dipercayakannya kepada orang lain
dengan maksud agar dia dapat mencurahkan seluruh perhatiannya pada pelayanan
dan pemeliharaan umatnya. Laurensius yang saleh ini kemudian diangkat menjadi
Patrik pertama di Venesia.
Di
dalam kebesarannya ia tetap seorang uskup yang sederhana dan rendah hati. Ia
terus menolong orang-orang miskin meskipun hal itu kadang-kadang membuat dia
harus berutang pada orang lain. Ia percaya penuh pada penyelenggaraan ilahi:
"Tuhan yang maha agung yang akan melunaskan utang-utangku."
Ketika
ajalnya mendekat, Laurensius tidak mau berbaring di atas tempat tidur yang
empuk. Ia menyuruh pembantu-pembantunya agar membaringkan dia di atas papan
yang biasa digunakannya. Ketika ia meninggal dunia, jenazahnya disemayamkan
selama dua bulan lamanya di dalam kapel biara. Badannya tidak rusak bahkan
menyemburkan bau harus yang semerbak bagi setiap pengunjungnya. Laurensius
wafat pada tahun 1455.
Sumber:
Orang Kudus Sepanjang Tahun
Tidak ada komentar:
Posting Komentar