Masa
prapaskah kental dengan pesan tobat. Setiap umat katolik dipanggil untuk
bertobat sebagai wujud persiapan diri menyambut hari raya Paskah. Tobat secara
sederhana dimaknai sebagai berubah, dan perubahan itu selalu terarah kepada
yang baik dan benar. Jadi, jika sebelumnya orang berlaku jahat dan tidak benar
dalam kehidupannya, maka dengan bertobat dia meninggalkan semuanya itu dan
hidup dalam kebaikan dan kebenaran.
Perubahan
adalah sebuah proses. Untuk sampai pada suatu hasil dari perubahan tidaklah
mudah; tidak seperti membalikkan telapak tangan. Perubahan membutuhkan waktu,
karena selalu ada tarik menarik antara dosa dan kebaikan. Keinginan manusia
untuk meninggalkan dosanya selalu dihalangi agar manusia kembali lagi ke dalam
dosa.
Paus
Fransiskus mengatakan bahwa pertobatan tidak datang tiba-tiba, tetapi lahir
dari belajar melakukan hal-jal baik, melalui aksi nyata setiap hari. Bahkan bagi
orang yang paling suci sekalipun, pertobatan terjadi melalui kerendahan hati
dan selalu berusaha menjadi lebih baik dari hari sebelumnya, ungkap Paus dalam
misa 14 Maret di Kapela Domus Sanctae Marthae.
“Pertobatan
tidak terjadi secara tiba-tiba seperti menggunakan mantra ajaib,” kata Paus Fransiskus.
“Bukan seperti itu, pertobatan adalah sebuah jalan, jalan keluar dari pengaruh
jahat dan pembelajaran,” ujar Paus.
Umat
katolik dapat mewujudkan tobatnya melalui Sakramen Tobat. Salah satu bentuk
konkret dari pertobatan adalah aksi nyata tidak mengulangi dosa-dosa yang telah
diakui dalam sakramen tobat. Jadi, pertobatan bukan hanya sekedar mengakui
dosa-dosa di hadapan imam, melainkan berusaha untuk tidak lagi melakukannya
dalam kehidupan. “Kita belajar untuk melakukan kebaikan melalui aksi konkret. Bukan
dengan kata-kata, tapi tindakan,” tanda Paus.
Paus
Fransiskus menambahkan bahwa orang-orang Kristen dipanggil untuk menempuh jalan
pertobatan prapaskah, karena sadar bahwa Tuhan adalah seorang Bapa yang
berbicara, yang mencintai kita semua. “Dia menemani kita dalam perjalanan
pertobatan. Yang Dia minta hanya kerendahan hati,” ungkap Paus. “Doa dosa kita
pun akan diampuni.”
by: adrian
sumber:
UCAN Indonesia
baca juga tulisan lainnya:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar