Renungan Hari Selasa
Biasa XXIII, Thn A/II
Bac I 1Kor 6: 1 – 11; Injil Luk 6: 12 – 19;
Salah satu berita yang menarik dalam Injil hari ini adalah
penetapan para rasul. Setelah berdoa semalam-malaman kepada Allah, diceritakan
bahwa akhirnya Tuhan Yesus memilih 12 orang menjadi rasul-Nya. Dalam memilih 12
orang itu, Tuhan Yesus sekan tidak melakukan penelitian ataupun penyelidikan
tentang latar belakang, baik sosial, ekonomi, kepribadian atau pendidikannya. Karena
itu wajar bila di dalam keduabelas orang itu ada terdapat orang bodoh, pintar,
biasa-biasa saja, kaya, miskin, bahkan ada juga orang jahat. Semua itu seakan
tidak dipedulikan Tuhan Yesus, karena Dia berharap akan adanya perubahan.
Harapan akan perubahan inilah yang kembali diungkapkan Paulus
dalam bacaan pertama. Dalam suratnya yang pertama kepada jemaat di Korintus,
Paulus menegaskan bahwa Allah tidak memandang status kita di awal, melainkan di
akhir. Karena bagi Paulus, ketika Allah memanggil kita, Allah telah menguduskan
kita. Allah telah membenarkan kita dalam nama Tuhan Yesus Kristus dan dalam Roh
Allah. Jadi, sekalipun awalnya umat itu seorang pendosa, berkat panggilan
Allah, ia disucikan dan dibenarkan. Namun, Paulus berharap agar umat tetap
hidup dalam kebenaran. Jika hingga akhirnya umat tetap hidup dalam keberdosaan,
maka ia tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah.
Tak bisa dipungkiri bahwa manusia itu lemah. Kelemahan itu
membuat manusia selalu jatuh ke dalam dosa. Seringkali manusia merasa tak layak
menghadap Tuhan karena keberdosaannya. Manusia lupa kalau Allah selalu ingin
manusia selamat. Allah memang membenci dosa, tapi bukan lantas berarti Dia
benci orang berdosa. Allah senantiasa memanggil semua manusia, baik berdosa
ataupun tidak, kepada keselamatan. Pintu tobat selalu terbuka. Sabda Tuhan hari
ini menyadarkan kita bahwa Allah tidak memandang status atau latar belakang
kita. Allah menghendaki perubahan dalam hidup kita. Perubahan akan mendatangkan
selamat, sedangkan ketidakberubahan mendatangkan derita. Tuhan menghendaki agar
kita yang sudah dibenarkan dalam nama Yesus Kristus senantiasa hidup dalam
kebenaran.
by: adrian
Tidak ada komentar:
Posting Komentar