Jumat, 09 Oktober 2015

Orang Kudus 9 Oktober: St. Denis, Rustikus & Eleutrius

SANTO DENIS, RUSTIKUS & ELEUTRIUS, MARTIR
Informasi mengenai orang kudus ini sangat terbatas. Yang pasti ketiganya hidup pada abad III. Denis, atau biasa disebut juga Dionisius, adalah Uskup Perancis yang pertama. Bersama Rustikus dan Eleutrius – dua orang imam sebagai kawan perjalanan – beliau diutus Bapa Paus untuk mewartakan Injil di negeri Gallia (sekarang Perancis). Mereka berhasil menobatkan sejumlah besar orang kafir. Keberhasilan mereka ini menimbulkan kemarahan besar di kalangan pimpinan setempat. Mereka kemudian ditangkap dan dipenggal kepalanya di atas bukit, yang sekarang dikenal dengan nama Montmare (=bukit martir). Peristiwa itu terjadi pada abad III.
sumber: ImanKatolik
Baca juga orang kudus hari ini:

Orang Kudus 9 Oktober: St. Inosensius

SANTO INOSENSIUS, MARTIR
Manuel Canoura Arnau lahir pada 10 Maret 1887 di Cecilia del valle de Oro, Lugo, Spanyol. Ketika berusia 14 tahun, ia memutuskan untuk bergabung dengan Kongregasi Pasionis di Pefiafiel, Valladolid. Conaura memasuki masa novisiat di Duesto dan memperoleh nama baru: Inosensius de la Immaculata.
Inosensius menjadi diakon pada tahun 1912. Delapan tahun kemudian ia ditahbiskan menjadi imam. Inosensius dikenal karena penuh cinta kasih, kesabaran dan pengertian. Ia selalu siap berkorban apabila perlu membantu atau melayani orang sakit. Pada tahun 1934, ia berada di Mires dan diminta oleh para bruder untuk mendengarkan pengakuan dosa mereka.
Pada tanggal 5 Oktober 1934, ketika sedang mempersembahkan misa, ia disergap. Ikut juga disergap waktu itu: Cirilo Bertrand, Marciano Jose, Victoriano Pio, Julian Alfredo, Benjamin Julian, Hector Valdivielsco, Anicento Adolfo dan Augusto Andres. Sesudah ditahan beberapa hari dalam satu rumah sebagai penjara, Inosensius dibunuh dengan ditembak mati di tepi kubur yang sudah digali.
Inosensius dari Imakulata meninggal dunia pada 9 Oktober 1934 di Turon, Spanyol. Ia menjadi martir bersama dengan ke delapan bruder, dan mereka dibeatifikasi pada 29 April 1980 dan dikanonisasi pada 21 November 1999 oleh Paus Yohanes Paulus II.
Baca juga orang kudus hari ini:

Renungan Hari Jumat Biasa XXVII - Thn I

Renungan Hari Jumat Biasa XXVII, Thn B/I
Bac I  Yl 1: 13 – 15, 2: 1 – 2; Injil                 Luk 11: 15 – 26;

Dalam bacaan pertama hari ini, melalui mulut Nabi Yoel, Tuhan meminta para pimpinan dan petugas keagamaan bangsa Israel untuk bertobat. Mereka hendaknya membersihkan diri mereka lebih dahulu baru dapat mengajak umat membersihkan dirinya. Membersihkan diri ini berarti mereka hidup bersama dan dalam Tuhan. Dengan membersihkan diri maka mereka menjadi pantas dan layak menyambut kedatangan Tuhan. Di sini dapat dikatakan bahwa para pemimpin dan petugas keagamaan hendaknya memberikan teladan yang baik bagi umatnya.
Kedatangan Tuhan atau kerajaan-Nya, dalam Injil, terlihat ketika Tuhan Yesus “mengusir setan dengan kuasa Allah.” (ay. 20). Dalam Injil, Kerajaan Allah itu dipertentangkan dengan kerajaan setan; kedatangan Tuhan dipertentangkan dengan kedatangan setan. Bagi Yesus, kerajaan setan atau juga setan itu sendiri hanya bisa diusir dengan kekuatan Allah. Artinya, orang harus bersekutu dengan Allah. Dan untuk bersekutu ini, maka orang harus membersihkan diri dahulu sehingga menjadi kuat. “Apabila seorang yang kuat dan yang lengkap bersenjata menjaga rumahnya sendiri, maka amanlah segala miliknya.” (ay. 21).
Sabda Tuhan hari ini mengajak kita untuk berjuang mengalahkan kuasa setan. Namun sebelum melaksanakan tugas itu, terlebih dahulu kita haruslah membersihkan diri dan hidup dalam Tuhan. Kita hanya dapat mengalahkan setan dalam kesatuan kita dengan Tuhan. Tuhan Yesus bersabda, “Siapa yang tidak bersama Aku, dia melawan Aku.” (ay. 23). Jika tidak bersama Kristus, kita lemah dan setan dengan mudah berkuasa, sebab “Setiap kerajaan yang terpecah-pecah akan binasa, dan setiap rumah tangga yang terpecah-pecah akan runtuh.” (ay. 17).***

by: adrian