Wahai orang yang
beriman! Perangilah orang-orang
kafir yang di sekitar kamu, dan hendaklah mereka merasakan sikap tegas darimu,
dan ketahuilah bahwa Allah bersama orang yang bertakwa. (QS 9: 123)
Umat
islam sangat yakin kalau Al-Qur’an merupakan wahyu Allah yang langsung
disampaikan kepada nabi Muhammad SAW. Apa yang tertulis dalam Al-Qur’an adalah
merupakan kata-kata Allah SWT sendiri yang disampaikan kepada Muhammad. Hal
inilah yang membuat umat islam memandang kitab tersebut sungguh suci, sehingga umat
islam menaruh hormat yang tinggi kepadanya. Pelecehan terhadap Al-Qur’an sama
artinya pelecehan kepada Allah SWT. Dan orang yang melakukan pelecehan itu
harus diberi hukuman mati. Hal ini berdasarkan perintah Allah dalam Al-Qur’an (QS al-Maidah: 33).
Al-Quran dianggap
dan dinilai sebagai keterangan
dan pelajaran yang jelas, karena memang begitu yang dikatakan Allah sendiri.
Secara sederhana hal ini dimaknai bahwa Al-Qur’an adalah kitab yang jelas. Allah telah memudahkan wahyu-Nya sehingga umat bisa
dengan mudah pula memahaminya. Sebagai pedoman dan penuntun
jalan hidup, Allah memberikan keterangan dan pelajaran yang jelas sehingga
mudah dipahami oleh umat islam. Umumnya
para ulama menafsirkan kata “jelas” di sini
dengan sesuatu yang telah terang benderang sehingga tak perlu susah-susah
menafsirkan lagi pesan Allah itu. Dengan kata lain, perkataan Allah itu sudah
jelas makna dan pesannya, tak perlu banyak ditafsirkan lagi. Maksud dan pesan
Allah sesuai dengan apa yang tertulis dalam Al-Quran.
Penafsiran atas wahyu Allah bisa berdampak pada ketidak-sesuaian dengan
kehendak Allah sendiri.
Berangkat dari pemahaman ini, maka apa yang tertulis dalam surah at-Taubah ayat 123 di atas merupakan perkataan langsung dan asli dari Allah SWT. Allah berbicara dan Muhammad mendengarnya. Apa yang tertulis di sana seperti itu juga yang didengar oleh nabi Muhammad SAW. Bila melihat sejenak, wahyu Allah dalam surah at-Taubah ayat 123 ini tak jauh berbeda dengan wahyu Allah dalam surah at-Tahrim ayat 9. Kedua kutipan ayat Al-Qur’an ini sama-sama merupakan perintah perang dari Allah. Jika dalam surah at-Tahrim perintah itu ditujukan buat Muhammad, dalam surah at-Taubah perintah tersebut ditujukan buat umat islam. Ada sedikit perbedaan mengenai target sasaran. Kepada Muhammad Allah memerintahkan untuk memerangi orang kafir dan munafik, sedangkan kepada kaum islam hanya orang kafir. Mereka sama-sama diperintahkan agar bertindak keras sehingga korban benar-benar merasakan kekerasan tersebut.