Renungan
Hari Sabtu Biasa XV, Thn B/I
Bacaan pertama hari ini masih
diambil dari Kitab Keluaran. Dalam bacaan pertama ini dikisahkan tentang keluarnya
bangsa Israel dari Mesir. Mungkin peristiwa inilah yang menjadi alasan judul
kitab ini: Keluaran. Diceritakan bahwa Tuhan, melalui Musa dan Harun, membawa
umat Israel keluar dari tanah Mesir. Mesir merupakan gambaran penderitaan dan
kesengsaraan. Karena itu, keluar dari tanah Mesir berarti keluar dari penderitaan.
Di sini mau dikatakan bahwa Tuhanlah yang membawa orang Israel keluar dari
penderitaannya. Musa dan Harun hanyalah alat di tangan Tuhan. Tampak jelas bahwa
bangsa Israel menaruh harapan pada Allah.
Kepedulian Allah akan
umat-Nya, seperti yang tampak dalam bacaan pertama, kembali terlihat dalam diri
Tuhan Yesus. Untuk menggambarkan hal ini, Injil mengutip ramalan Nabi Yesaya.
Karena kepedulian-Nya, maka “semua bangsa akan berharap” (ay. 21) pada Tuhan Yesus.
Pernyataan Nabi Yesaya ini secara tidak langsung mau menegaskan keallahan Yesus.
Jadi, sama seperti bangsa Israel berharap pada Allah (dalam bacaan pertama),
demikian pula segala bangsa akan berharap pada Tuhan Yesus.
Penderitaan adalah bagian
hidup manusia. Kita tak bisa lepas dari penderitaan. Sering kali terjadi bahwa
penderitaan membuat manusia kehilangan harapan. Ada banyak kasus orang
melakukan aksi bunuh diri karena tidak tahan menanggung penderitaan. Mereka melakukan
hal itu karena sudah kehilangan harapan. Melalui sabda-Nya hari ini, Tuhan
mengajak kita untuk tidak kehilangan harapan di saat derita menghadang. Tuhan menghendaki
supaya kita menaruh harapan pada-Nya. Dia akan membantu kita lepas dari
penderitaan.***
by:
adrian