Rabu, 15 November 2017

ALASAN WANITA JADI PEREBUT SUAMI ORANG

Istilah pelakor atau perebut laki orang masih menggema di kalangan pasangan suami istri. Tentu saja hal ini memicu retaknya rumah tangga seseorang dan menjadi perhatian masyarakat. Sebagaimana dijelaskan oleh psikolog, Sri Juwita Kusumawardhani, MPsi, seorang wanita yang menjadi perebut suami orang biasanya dilatar-belakangi oleh tekanan menikah yang tinggi dari pihak keluarga wanita tersebut.
“Bisa jadi tekanan buat menikah itu tinggi, tapi pasar yang single-nya nggak ketemu. Nah, akhirnya memilih untuk ‘nakal’ atau ganjen sama suami orang,” ungkap Juwita. Selain itu, perlu juga dilihat faktor pendidikan dalam keluarga. Banyak orangtua menekankan kepada anaknya supaya mendapatkan pasangan yang kaya. Demikian jelas Juwita. Kendati demikian, menurut Juwita, hanya sedikit wanita yang menjalin hubungan di luar pernikahan, masih banyak pula wanita yang masih berpikiran waras dan enggan melakukan perselingkuhan.
Ada dua akar penyebab semuanya ini. Pertama, paham perkawinan. Orang melihat perkawinan itu sebagai suatu kewajiban. Hal ini membuat orang menilai bahwa menginjak umur tertentu, seseorang HARUS menikah. Ketika tidak juga kunjung datang calon, maka ‘terpaksa’lah suami orang diembat. Kedua, faktor ekonomi. Adanya tuntutan jaminan ekonomi membuat wanita berusaha merebut suami orang.
Dapat disimpulkan di sini bahwa kontrol diri seorang wanita perebut suami orang sangat rendah sehingga ia akhirnya tidak memahami norma. Rendahnya kontrol diri atau empati inilah yang membuat wanita merasa tega menjadi orang ketiga dalam perkawinan orang lain. Setiap orang butuh empati yang tinggi dan juga olah rasa untuk memperkuat kepedulian antar sesama agar kasus-kasus seperti ini tak makin bertambah.

by: adrian dari sumber: Detik Health
Baca juga: