
Bangsa
Indonesia baru saja menyelesaikan pesta demokrasi dalam pemilihan umum (PEMILU)
serentak untuk memilih presiden – wakil presiden dan memilih anggota dewan
(perwakilan rakyat dan perwakilan daerah). Sekalipun pengumuman resmi dari KPU
belum dirilis, namun masyarakat sudah mengetahui hasil akhir pemilu dari hasil quick count. Untuk presiden dan wakil
presiden publik
sudah mengetahui hasilnya pada kisaran
angka 54% untuk pasangan Jokowi dan Ma’ruf Amin, dan angka 45% untuk pasangan
Prabowo – Sandi.
Melihat
hasil quick count dengan kisaran angka 54% : 45%, masyarakat
tentulah sudah bisa membacanya, yaitu kemenangan diraih pasangan nomor urut 01, Jokowi – Ma’ruf Amin,
sekalipun Prabowo mengklaim dirinya menang. Untuk hal ini tentulah orang tak
membutuhkan keahlian khusus untuk membacanya. Akan tetapi, tidak demikian jika
angka quick count itu dikaitkan
dengan survey elektabilitas.
Jika
diperhatikan hasil survey beberapa lembaga survey menjelang tanggal 17 April,
elektabilitas pasangan Jokowi – Ma’ruf Amin memang selalu unggul dua digit dari
pasangan Prabowo – Sandi. Angkanya ada dikisaran 50-an% dan 30-an%. Misalnya,
diambil dari sumber detik.com:
·
Lembaga survey Vox Populi,
yang melakukan survey pada 5 – 15 Maret mendapatkan hasilnya 54,1% untuk Jokowi
– Ma’ruf dan 33,6% untuk Prabowo – Sandi.
·
Lembaga survey Charta
Politika, yang melakukan survey pada 1 – 9 Maret mendapatkan hasilnya 53,6%
untuk Jokowi – Ma’ruf dan 35,4% untuk Prabowo – Sandi.
·
Lembaga survey JSI, yang
melakukan survey pada 3 – 8 Maret mendapatkan hasilnya 55,6% untuk Jokowi –
Ma’ruf dan 26,1% untuk Prabowo – Sandi.
·
lembaga survey New Indonesia
Research & Consulting, yang melakukan survey pada 1 – 10 Maret mendapatkan
hasilnya 55,8% untuk Jokowi – Ma’ruf dan 34,3% untuk Prabowo – Sandi.