Jumat, 03 Januari 2020

BAGAIMANA MANUSIA TERBENTUK MENURUT AL QURAN


Al Quran dilihat sebagai pusat bagi spiritualitas islam. Umat islam menyakini Al Quran langsung berasal dari Allah SWT. Ada dua versi pemaknaan dari kata “langsung” ini. Versi pertama memahami Al Quran, sebagai sebuah kitab yang utuh diberikan langsung kepada Muhammad. Hal ini didasarkan pada kisah turunnya wahyu pertama, saat Muhammad bersemedi di gua Hira. Saat itu suatu malaikat menampakkan diri kepada Muhammad dan memberi perintah singkat: Bacalah! Penafsir mengartikan bahwa pada waktu itu sudah ada kitab, yang kemudian dikenal dengan nama Al Quran.
Versi lain memahami bahwa wahyu Allah diturunkan secara bertahap dalam kurun waktu 23 tahun. Ada dua lokasi besar turunnya wahyu, yaitu Mekkah dan Madinah. Makna “langsung” di sini adalah bahwa ayat-ayat yang ada dalam Al Quran sekarang langsung berasal dari Allah. Keyakinan ini diperkuat dengan pernyataan Allah sendiri, yang dapat dibaca dalam QS 32: 2 dan QS 39: 1 – 2, 41. Jadi, ayat-ayat Al Quran tidak hanya dinilai sebagai suci oleh umat islam, tetapi juga benar, karena Allah, yang mewahyukannya, adalah mahabenar. Karena itu, dalam QS 69: 51 dikatakan bahwa “Al Quran itu kebenaran yang meyakinkan.”
Patut diakui bahwa Al Quran tidak dalam bentuk narasi yang enak dibaca, tetapi lebih dalam bentuk pernyataan atau wejangan yang diyakini berasal dari Allah. Di dalam Al Quran, terlihat jelas bahwa Allah menjelaskan banyak hal, yang – dalam kacamata sekarang – bisa dikatakan melampaui jamannya. Salah satunya adalah tentang proses terjadinya manusia. Jadi, sebelum ada teori pengetahuan tentang terjadinya kehidupan manusia, Allah SWT telah memberitahukan terlebih dahulu kepada Muhammad.
Bagaimana proses terjadinya manusia menurut Al Quran? Uraian tentang proses terjadinya manusia tersebar dalam beberapa surah. Di sini kami kutip 5 surah, yaitu surah al-Hajj, yang termasuk dalam golongan surah Madaniyah, dan surah al-Mu’minun, surah al-Furqan, surah Fatir dan surah al-Mu’min, yang kesemuanya masuk dalam golongan surah Makkiyah. Sekedar diketahui, surah Madaniyah adalah surah yang turun ketika Muhammad ada di Madinah, sedangkan surah Makkiyah adalah surah yang turun di Mekkah. Madinah dan Mekkah terpisah oleh jarak sekitar 450 km. Kita akan lihat kutipan surah-surat tersebut satu per satu (kami menggunakan Al Quran terbitan Departemen Agama RI tahun 2006).

PESAN DI BALIK KEBAKARAN 3 GEREJA DI MESIR

Pada Minggu (13 Oktober 2019), kobaran api melanda Gereja St. Gregorius, sebuah Gereja Koptik, yang berada di Helwan, sebuah kawasan pinggiran Kota Mesir. Insiden itu menimbulkan kerusakan hebat pada gereja yang dianggap “satu dari gereja terbesar dan tertua milik Gereja Orthodoks Koptik”, meski tidak menimbulkan korban jiwa. Mengomentari peristiwa kebakaran tersebut, Uskup Bishara menyatakan bahwa “gereja itu sepenuhnya dirusak.”
Tiga hari setelah peristiwa itu, persisnya pada 16 Oktober 2019, insiden serupa terjadi. Kobaran api melanda Gereja St. Gregorius di Mansoura. Sedikit berbeda dengan kejadian sebelumnya, dalam kebakaran di Mansoura ini ada 5 korban terluka, 2 di antaranya adalah petugas pemadam kebakaran.
Ternyata duka para murid Kristus ini tidak hanya berhenti di sini. Pada Jumat, 1 November 2019, Gereja St. Gregorius di Shubra hangus terbakar. Pada saat kebakaran itu, Uskup Shubra Selatan sedang merayakan misa di lantai dasar untuk para penyandang cacat. Namun mereka semua berhasil dievakuasi dengan aman.
Terhadap 3 peristiwa kebakaran gedung gereja ini, pihak berwewenang Mesir mengatakan bahwa ketiga kasus itu murni kecelakaan terkait dengan listrik atau kerusakan arus listrik. Sama sekali tidak ada indikasi dibakar. Benarkah tiga Gereja Koptik ini tidak dibakar?