Jumat, 08 Maret 2019

UMAT ISLAM HARAM DIPIMPIN KAFIR

Tak sengaja saya menemukan postingan di akun facebook, yang berisi gambar demo penolakan atas pemimpin kafir (lihat gambar di atas). Melihat gambar tersebut terlihat jelas bahwa foto gambar itu ditujukan kepada Ahok, atau bernama lengkapnya Basuki Tjahaya Purnama. Dengan kata lain, gambar foto yang dimuat di laman facebook tersebut mau menggambarkan demo menentang Ahok tampil sebagai pemimpin. Dan postingan tersebut merupakan kenangan 4 tahun lalu.
Namun yang menarik bagi kami sebenarnya adalah komentar atas postingan tersebut. Adalah Muriasnal Hasan, pada hari dan tanggal yang sama dengan postingan kenangan tersebut, mengomentari isi tulisan yang ada pada gambar foto postingan. Muriasnal menulis, “Benar loh. Emang Haram”. Komentar Muriasnal ini mau menunjukkan kebenaran dari isi tulisan pada gambar foto postingan, yang berbunyi “Haram Umat Islam Dipimpin Orang Kafir”. Dapat juga dikatakan bahwa Muriasnal kembali menegaskan bahwa umat islam haram dipimpin oleh orang kafir.
Siapa itu orang kafir? Dari penjelasan seorang muslim, yang dapat dibaca pada blog ini, “Memahami Kata Kafir Menurut Islam”, orang kafir itu adalah orang yang tidak memeluk islam. Namun dalam sumber suci umat islam, yakni Alquran, orang kafir itu adalah orang Kristen, sekalipun di bagian lain dari Alquran orang Kristen disebut juga sebagai ahlul kitab.
Terlepas dari pertentangan dalam Alquran itu, fokus tulisan ini hanya pada komentar Muriasnal tadi. “Benar loh. Emang Haram”. Kami tak tahu apakah Muriasnal menyadari konsekuensi dari tulisannya tersebut. Ini bukan soal kebenaran, karena kebenarannya sudah pasti. Ini persoalan efek dari kebenaran tersebut.

CARA MENUMBUHKAN KASIH SAYANG DALAM KELUARGA


Dua tahun lalu, persisnya 8 Maret 2017, blog budak-bangka menurunkan tulisan dengan judul “Memupuk Kasih Sayang dalam Keluarga”. Tulisan tersebut merupakan olahan dari sebuah tulisan yang ada di harian Kompas tanggal 12 Februari 2017, halaman 11. Lewat tulisan tersebut penulis hendak mengajak para orangtua untuk membina dan menghidupkan kasih sayang dalam rumah tangganya. Ada begitu banyak manfaat yang akan diperoleh dengan tumbuhnya kasih sayang dalam keluarga.
Penulis menyajikan tulisannya dengan menggunakan bahasa yang sederhana, dan menguraikannya dengan ringan sehingga siapa pun dapat dengan mudah menikmatinya. Tulisan tersebut lebih mirip seperti petunjuk praktis bagaimana menumbuhkan kasih sayang dalam rumah tangga, antar anggota keluarga. Dan dengan bahasa yang ringan dan sederhana, tulisan tersebut menjadi sangat menarik.
Nah, bagaimana menghidupkan kasih sayang dalam keluarga? Kenapa harus ada kasih sayang dalam keluarga? Apa saja yang harus dilakukan ayah dan bunda sehingga kasih sayang itu ada dalam rumah tangganya? Jawaban atas pertanyaan-pertanyaan itu dapat ditemukan dengan membaca tulisan tersebut di sini. Selamat membaca!!!

SIKAP GEREJA TERHADAP HUKUMAN MATI


Terhadap kasus-kasus kejahatan berat, banyak orang punya keinginan supaya para pelakunya dihukum seberat-beratnya, tak terkecuali hukuman mati. Misalnya, kasus narkoba atau pembunuhan sadis berencana. Orang seakan mendapatkan kepuasan bila melihat terhukum tersebut mati. Akan tetapi, tak sedikit juga orang menolak hukuman mati. Salah satunya adalah Gereja.
Tulisan empat tahun lalu, persisnya 8 Maret 2015, di blog budak-bangka, mengangkat topik ini. Judul tulisannya adalah “Gereja Tolak Hukuman Mati”. Yang dimaksud “Gereja” di sini adalah jemaat kristiani dari Katolik (yang diwakili KWI) dan Protestan (diwakili PGI). Tulisan tersebut menampilkan pernyataan sikap dua lembaga tinggi Gereja Indonesia terhadap hukuman mati.
Kenapa Gereja menolak hukuman mati? Apa dasar penolakannya? Dan bagaimana tanggapan pemerintah atas pernyataan itu? Temukan jawabannya dengan membaca tulisan itu di sini. Selamat membaca!!!