Selingkuh
adalah sebuah kata yang sangat ditakuti ketika orang hendak membangun sebuah
relasi. Bukan hanya relasi cinta suami-istri atau relasi pacaran saja,
melainkan relasi koalisi dalam dunia politik. Dalam dunia politik sering kali
terdengar istilah pecah kongsi, di mana awalnya berkoalisi namun akhirnya
berpisah karena adanya salah satu partai yang berselingkuh atau tidak setia
pada komitmen. Karena itu, dalam dunia politik dikenal adagium ini: tak ada
teman yang abadi; yang abadi hanyalah kepentingan.
Tulisan
ini lebih menyoroti masalah perselingkuhan dalam relasi suami-isteri dan bisa
juga dikenakan pada relasi pacaran. Masalah selingkuh sudah menjadi momok dalam
kehidupan. Jika terjadi dalam kehidupan, tentulah akan sangat menyakitkan hati.
Apalagi bila pasangan hidup itu selalu terlihat baik di depan mata. Selingkuh
bisa menjadi biang kehancuran sebuah rumah tangga atau retaknya hubungan
pacaran. Ada begitu banyak hubungan pisah hanya karena masalah selingkuh.
Bisa
dikatakan bahwa semua orang, baik pria maupun wanita, sebenarnya tidak mau
adanya perselingkuhan dalam hubungan mereka. Atau, orang mau kesetiaan. Akan
tetapi, kenapa tetap saja ada perselingkuhan?
Mulai
minggu ini hingga 2 minggu mendatang kami akan menampilkan tulisan yang
mengupas masalah seputar perselingkuhan. Untuk minggu ini kami turunkan tema
selingkuh secara umum. Minggu depan (hari Rabu, 25/06) kami akan sajikan tema
selingkuh dari kaca mata kaum Adam, sedangkan dari kaca mata perempuan
ditampilkan minggu depannya lagi. Semoga tulisan ini dapat membuka wawasan dan
berguna bagi kehidupan.
Mitos
tentang Selingkuh!