Senin, 06 April 2015

Pesan Paskah 2015 dari Vatikan

PASKAH DAN KEPEDULIAN AKAN DUNIA
Paskah tahun ini merupakan paskah ketiga bagi Paus Fransiskus sejak terpilih pada tahun 2013. Dalam perayaan paskah ini Paus serba pertama ini membaptis sejumlah orang masuk ke dalam persekutuan Gereja Katolik. Ada seorang gadis Kamboja berumur 13 tahun, dan 9 orang dewasa, termasuk seorang perempuan 66 tahun dari Kenya, negara tempat militan al Shabaab Islam menewaskan 148 orang di universitas.
Dalam perayaan itu, Paus Fransiskus mengajak umat Katolik untuk belajar bagaimana “memasuki misteri” Paskah. Paus, yang lahir pada 17 Desember 1936 ini, mengatakan bahwa untuk masuk ke dalam misteri Paskah, umat harus melampaui zona kenyamanan, kemalasan dan ketidakpedulian, dan keluar mencari kebenaran, keindahan juga cinta.
Untuk bisa mencapai hal tersebut, jelas Paus, umat memerlukan kerendahan hati; kerendahan untuk merendahkan diri sendiri, kerendahan hati untuk tidak mengambil diri terlalu serius, mengakui siapa kita sebenarnya: makhluk dengan kekuatan dan kelamahan, orang-orang berdosa yang membutuhkan pengampunan.
Paskah dan Perdamaian Dunia
Dalam pesan paskahnya, Paus Fransiskus menekankan semangat perdamaian dunia di tengah situasi peperangan di beberapa negara dalam beberapa waktu terakhir ini.
“Kita mohon agar dentuman senjata bisa segera mereda sehingga tidak memakan korban manusia yang banyak. Semoga komunitas internasional aktif menjaga perdamaian sehingga tidak mengakibatkan peperangan berkepanjangan,” ungkap Paus yang pernah mendapat penghargaan The Person of the Year dari Majalah TIME.
Berkaitan dengan perang ini, Paus Fransiskus menyebut secara spesifik tempat-tempat pertempuran itu. Misalnya, di Israel, yang disebutnya sebagai “tanah suci”. Paus menyerukan agar di tanah suci ada perdamaian antara Israel dan Palestina. Ada juga disebut Libya, yang sedang berkecamuk perang saudara, atau di Afrika ada Nigeria dan Kenya, serta konflik antara Ukraina dan Rusia. Paus Fransiskusmengajak orang yang sedang bertikai untuk menghentikan perang dan bersama-sama menciptakan damai.
Selain peperangan, Paus asal Argentina ini berdoa bagi korban kriminal dan kekerasan di seluruh dunia. Termasuk di dalamnya adalah para korban kekejaman ISIS. Bapa Paus mengajak umat Katolik untuk peduli akan nasib mereka dan berdoa untuk mereka.
Tanjung Pinang, 6 April 2015

by: adrian, dari berbagai sumber

Orang Kudus 6 April: St. Kresensia Hoess

SANTA KRESENSIA HOESS, PENGAKU IMAN
Kresensia hidup antara tahun 1682 – 1744. Gadis miskin ini diterima oleh biara, karena desakan walikota Kaufbeuren, Jerman, yang protestan. Pembesar biaranya sangat jengkel, kejam dan tidak adil terhadap suster muda ini. Walaupun menerima perlakukan demikian, Kresensia sangat sabar dan taat. Ia menerima banyak rahmat khusus sesudah menjalani aneka godaan. Ketika menjadi pembesar, ia memperbaharui seluruh biara.

sumber: Iman Katolik
Baca juga riwayat orang kudus 6 April:

Renungan Hari Senin Oktaf Paskah, Thn B

Renungan Hari Senin Oktaf Paskah, Thn B/I
Bac I    Kis 2: 14, 22 – 32; Injil                     Mat 28: 8 – 15;

Hari ini kita berada dalam masa oktaf paskah. Suasana kebangkitan masih terasa kental. Ini dapat dilihat dari bacaan liturgi. Sabda Tuhan hari ini memuat kisah bertentangan yang saling melengkapi. Dalam Injil dikisahkan bagaimana imam-imam kepala dan tua-tua merekayasa kebohongan tentang kebangkitan Yesus. Dikatakan bahwa para murid Yesus telah mencuri jenasah Yesus pada tengah malam saat penjaga kubur tertidur (ay. 13). Sementara sebelumnya para wanita yang mengunjungi kubur pagi-pagi buta mendapatkan berita gembira tentang kebangkitan (ay. 8 – 10).

Apa yang dikatakan imam-imam kepala dan tua-tua tentang Yesus dibantah dengan tegas oleh Petrus. Hal ini diungkapkan dalam bacaan pertama. Sebelumnya, Petrus yang mewakili para rasul, mewartakan tentang kehidupan Yesus, perkataan, perbuatan serta kebangkitan-Nya. Tentang kebangkitan ini Petrus menegaskan bahwa Tuhan Yesus telah mengalahkan kematian. “Dia tidak ditinggalkan di dalam dunia orang mati, dan bahwa daging-Nya tidak mengalami kebinasaan.” (ay. 31). Di sini Petrus mau membantah pernyataan imam-imam kepala bahwa mereka telah mencuri jenasah Yesus. Dengan berani Petrus berkata, “Tentang hal itu kami semua adalah saksi.” (ay. 32).

Kebaikan dan kebenaran selalu mendapat tantangan. Selalu saja ada pihak yang berusaha untuk menggagalkannya dengan segala macam cara. Lihatlah kasus KPK vs POLRI. Karena tidak mau pimpinannya “disentuh”, polisi mengobrak-abrik KPK. Malah siapa saja yang menyentuh mereka, dipersoalkan secara hukum (kasus Denny atau Komnas HAM). Hal inilah yang terjadi pada masa kebangkitan Yesus. Sabda Tuhan hari ini, selain mewartakan kebangkitan Yesus, juga menyampaikan bahwa ada saja pihak yang berusaha memutar-balikkan fakta. Tuhan menghendaki agar kita tetap setia pada iman kebangkitan tanpa terpengaruh oleh kesesatan. Setia pada iman kebangkitan berarti kita diajak untuk tetap berjuang menenggakkan kebaikan dan kebenaran, sekalipun tantangan datang menghadang.

by: adrian