SANTA
EMILIE DE VILLENEUVE
Yohana
Emilie de Villeneuve lahir di Toulouse, Perancis, pada 9 Maret 1811. Sejak usia
dini, dia bersama saudara perempuannya, Octavie, tinggal di kastil Hauterive
dekat Castres, sambil menjaga ibu mereka yang sakit. Pada tahun 1815 ibunya
meninggal saat dia berusia 14 tahun.
Setelah
kematian ibunya, Emilie dan saudarinya itu tinggal di rumah neneknya di
Toulouse. Neneknya-lah yang menjadi pendukung pendidikan mereka. Setelah 3
tahun tinggal bersama sang nenek, yaitu pada tahun 1818, Octavie meninggal
dunia. Hal ini sungguh memukul hati Emilie dan membuatnya banyak berefleksi. Akhirnya,
setelah berusia 19 tahun, Emilie memutuskan untuk kembali ke Hauterive dan
hidup bersama dengan ayahnya. Dia berusaha mengatur kehidupan keluarganya,
serta membantu meringankan tugas ayahnya sebagai Wali Kota Castres (1826 –
1830).
Pada 8 Desember 1836, dengan persetujuan uskup sekitar, Emilie bersama dua temannya, mendirikan sebuah kongregasi yang disebut Kongregasi Santa Maria yang Dikandung Tanpa Noda. Kongregasi ini juga disebut “Suster-suster Biru dari Castres” karena pakaian mereka yang berwarna biru. Kongregasi yang mereka dirikan ini berkembang dengan cepat dan dikenal banyak orang. Di rumah yang serba terbatas di Castres, bersama teman-temannya, ia melayani orang miskin, pekerja muda, orang sakit, pelacur dan mereka yang tinggal di penjara. Dengan begitu cepat kongregasi ini berkembang dan bertambah jumlahnya. Pengaruhnya kian meluas sampai ke Afrika (Senegal, Gambia dan Gabon) setelah 12 tahun didirikan. Konstitusinya disetujui pada tahun 1842 dan karena perubahan zaman, konstitusi direvisi pada tahun 2004.