SURAT TERBUKA BUAT JOKOWI
Kepada Yang Tercinta, Presiden
Republik Indonesia, Bapak Joko Widodo.
Waktu kampanye pilpres
dulu, salah satu titik lemah Bapak, yang selalu dipersoalkan lawan politik
Bapak, adalah soal ketegasan. Pada topik ini mereka langsung mengontraskannya
dengan pesaing Bapak, yaitu Prabowo. Dengan mengontraskan itu, satu harapan
mereka supaya rakyat sendiri langsung menilai.
Akan tetapi, saya dan
juga banyak rakyat sama sekali tidak terpengaruh akan siasat perbandingan itu. Kami
tetap memilih Bapak. Kami yakin Bapak mempunyai sikap tegas, meski
pengungkapannya berbeda dengan orang lain.
Ketika muncul persoalan
hukuman mati, saya benar-benar menyaksikan ketegasan Bapak. Sekalipun saya
tidak mendukung hukuman mati, namun terus terang saya bangga. Saya senang
dengan sikap tegas Bapak, terlebih menolak tawaran pertukaran tahanan dengan
pemerintah Australia. Wow, Bapak
sungguh tegas.
Dalam masalah hukuman
mati ini, Bapak sudah benar-benar menunjukkan bahwa sikap tegas seorang
pemimpin Negara. Saya yakin, mereka-mereka yang dulu meragukan Bapak dalam soal
ketegasan ini pasti akan berubah sikap. Penilaian mereka akan Bapak sudah
berubah. Bapak adalah pribadi yang tegas, sekalipun gaya Bapak lembut.
Saya memang menolak
hukuman mati. Namun saya memuji ketegasan Bapak. Jadi, bisa dikatakan bahwa
saya tidak setuju dengan keputusan Bapak memberlakukan hukuman mati, tapi saya
setuju dengan sikap tegas Bapak. Dan sikap tegas ini juga yang sekarang saya
harapkan.