Lihat juga humor
lainnya:
Jumat, 22 Juni 2012
Novena 3 Salam Maria
NOVENA TIGA SALAM
MARIA
Bunda Maria, perawan yang
berkuasa, bagimu tak ada sesuatu yang tidak mungkin, justru karena kekuasaan
yang dianugerahkan Tuhan yang Mahakuasa kepadamu. Dengan sangat aku mohon
pertolonganmu dalam kesulitan ini. Janganlah meninggalkan aku, sebab engkau
pasti dapat menolong, meski dalam perkara sulit yang tak ada harapannya
sekalipun. Engkau tetap menjadi perantara.
Baik keluhuran Tuhan,
kehormatanmu maupun keselamatan jiwaku akan bertambah, jika seandainya bunda sudi mengabulkan permohonanku ini. Karenanya, kalau permohonan ini benar-benar
selaras dengan kehendak Tuhan yang Mahakasih dan Mahasuci, sangat aku mohon, oh bunda yang kuasa dalam permohonan, sudilah kiranya bunda meneruskan permohonanku
ini ke hadirat Puteramu, yang pasti tidak akan menolakmu.
Pengharapanku yang
besar ini berdasarkan atas kekuasaan yang tak terbatas yang dianugerahkan Allah
Bapa padamu. Dan untuk menghormat besarnya kuasamu, aku berdoa bersama-sama dengan
St. Mechtildis yang kau beri tahu tentang latihan kebaktian “Tiga Salam Maria”
yang sangat besar manfaatnya.
Salam Maria.....
Perawan suci, sabda
Allah tinggal padamu, maka bunda disebut “Takhta Kebijaksanaan”. Jauhkanlah aku
dari dosa berat. Bunda dianugerahi pengetahuan ilahi yang tak terhingga oleh
Puteramu. Tiada satu makhluk pun yang layak menerimanya. Bunda tahu betapa besar
kesulitan yang sedang kuhadapi dan betapa besar harapanku akan pertolonganmu.
Dengan penuh
kepercayaan akan besarnya kebijaksanaanmu, aku menyerahkan diri seutuhnya kepadamu.
Semoga bunda dapat mengaturnya dalam segala kebijaksanaan dan kedermawanan, demi
keluhuran Tuhan dan keselamatan jiwaku. Sudilah bunda menolong dengan segala cara
yang paling tepat demi tercapainya maksudku ini.
Maria, bunda kebijaksanaan
ilahi, sudilah mengabulkan permohonanku yang penting ini. Aku memohon
berdasarkan kebijaksanaanmu yang tak ada bandingnya, yang dikaruniakan
Puteramu, Sabda ilahi. Bersama dengan St. Antonius dari Padua dan St. Leonardus
dari Porto Mauritio yang rajin menyebarkan “Tiga Salam Maria” ini, aku berdoa
untuk menghormati kebijaksanaanmu yang tiada taranya.
Salam Maria .....
Bunda yang baik dan
lembut hati, bunda kerahiman sejati, yang akhir-akhir ini menamakan diri “Bunda
yang penuh belas kasih”. Aku datang padamu. Aku mohon dengan sangat, sudilah
bunda menunjukkan belas kasih kepadaku. Makin besar kepapaanku, makin besarlah
belas kasihmu kepadaku. Aku tahu bahwa aku tak pantas mendapatkan kurnia itu,
sebab kerap kali aku menyedihkan hatimu, dengan menghinakan Puteramu. Meski betapa
besar kesalahanku. Namun aku sangat menyesal sebab telah melukai Hati
Yesus dan hatimu.
Bunda telah
memperkenalkan diri sebagai “Bunda para pendosa yang bertobat” kepada St Bridget.
Maka doakanlah semua orang yang tidak tahu terima kasih, ingatlah saja akan
keluhuran Tuhan dan kebaikan hatimu dan kabulkanlah permohonanku ini.
Bunda perawan yang penuh
kebaikan, lembut dan manis. Belum pernah bunda menolak orang yang datang memohon
pertolonganmu. Atas kerahiman dan kebaikanmu itu, dengan sangat aku
mengharapkan anugerah Roh Kudus kepadamu untukku dan dengan keluhuranmu,
bersama dengan St. Alfonsus Ligouri, Rasul Kerahimanmu serta guru kebaktian “Tiga
Salam Maria” ini, aku berdoa untuk menghormati kerahiman dan kebaikanmu.
Salam Maria ....
Keterangan:
1.
Jika permohonan itu berupa perkara besar dan
penting, hendaknya melakukan novena ini 3 kali berturut-turut.
2.
Untuk memperbesar kemungkinan terkabulkannya
permohonan, dapat berjanji kepada Bunda Maria, misalnya:
a)
Tiap pagi dan petang setia berdoa “Salam Maria”
b)
Mengumumkan kalau permohonan itu telah
dikabulkan, sebagai tanda terima kasih dan penghormatan kepada Bunda Maria
3.
Sebaiknya ditambah doa: “Bunda
Maria, bundaku yang baik hati, jauhkanlah ...... (diriku/dia/kami) dari dosa
berat.”
4.
Novena ini bisa juga ditutup dengan doa “Bunda
Maria”
Bunda Maria, bundaku yang
baik hati, bantulah aku dalam menempuh kehidupan ini, agar aku dapat mencapai
kebahagiaan dan cita-citaku.
Oh bunda, bila aku ingat akan
masa depanku dan kesulitan-kesulitanku, aku merasa sangat khawatir dan sedih
sering-sering merasa berputus asa.
Karenanya ya Bunda,
tolonglah aku dalam kesulitan-kesulitanku ini. Bantulah agar aku selamat sampai
pada cita-citaku.
Oh Roh Kudus, terangilah
akal budiku dan bimbinglah aku. Ampunilah kesalahanku dan kabulkanlah doaku.
Amin.
Renungan Hari Jumat Biasa XI - Thn II
Renungan Hari Jumat Biasa XI B/II
Bac I : 2Raj 11: 1 – 4, 9 – 18, 20 ; Injil : Mat 6: 19 – 23
Sabda Tuhan hari berbicara
soal harta benda. Yesus membagikan harta itu menjadi dua jenis, yaitu, harta
duniawi (harta di bumi) dan harta benda surgawi (harta di surga). Apa
maksudnya?
Pertama sekali yang harus
disadari adalah bahwa baik duniawi dan surgawi sama-sama disebut harta.
Berkaitan dengan harta ini kesannya tak perlu dibedakan. Harta itu identik
dengan uang, kekayaan dan materi. Jadi, kalau dikatakan memiliki harta sama
artinya dengan memiliki uang, kekayaan atau materi yang berlimpah. Yang
membedakannya adalah duniawi dan surgawi. Apa artinya?
Duniawi berarti sikap yang
terarah kepada hal-hal duniawi. Karena dunia atau bumi ini langsung
dipertentangkan dengan surga, maka kata "bumi/dunia" memiliki
konotasi negatif. Jadi, kalau dikatakan harta duniawi berarti kita mempunyai
harta (kekayaan dan materi) tapi hati dan sikap kita hanya terarah kepada
hal-hal duniawi. Kekayaan dan materi yang kita miliki digunakan untuk
kenikmatan duniawi.
Bisa juga harta dunia ini
diartikan sebagai sikap kemelekatan kepada hal-hal duniawi. Karena itulah Yesus
berkata, "di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada." Harta
yang dimaksud Yesus adalah harta duniawi tadi. Di sini harus dimengerti bahwa
harta itu menjadi tujuannya. Kemelekatan pada harta membuat seluruh diri manusia
terarah kepada harta itu. Ada orang sibuk kerja sampai lupa doa dan keluarga
hanya demi uang dan harta. Ada imam sibuk pelayanan agar dapat stipendium. Uang
dan hartalah yang menggerakkan orang untuk kerja dan pelayanan.
Yesus mengingatkan bahwa
yang duniawi itu tidaklah abadi. Ia bersifat sementara. Artinya gampang rusak,
hancur dan hilang. Semuanya bisa disebabkan oleh berbagai macam faktor, baik
binatang ngengat ataupun pencuri. Intinya harta duniawinya bersifat sementara.
Sebaliknya Yesus mengajak
kita untuk mengejar harta surgawi. Surgawi berarti sikap yang terarah kepada
hal-hal ilahi atau surgawi. Kata "surgawi" memiliki nilai positif.
Kalau dikatakan harta surgawi berarti kita memiliki harta (kekayaan atau
materi) tapi hati dan sikap kita terarah kepada hal-hal surgawi. Kekayaan dan
materi yang dipunyai dipakai untuk tujuan surgawi. Mendapatkan pahala,
misalnya.
Dari uraian ini tampak jelas
bahwa memiliki harta surgawi bisa dimengerti sebagai sikap lepas bebas terhadap
kekayaan. Orang boleh saja memiliki kekayaan asal tidak melekatkan dirinya
kepada harta itu, melainkan memanfaatkannya demi kesejahteraan dan kebahagiaan
bersama dan sesama. Lebih dari itu, harta dilihat bukan sebagai tujuan
hidupnya.
by: adrian
Langganan:
Postingan (Atom)