Depresi merupakan salah satu jenis gangguan mental. Setiap orang
berpeluang mengalaminya. Banyak dari kita kebingungan untuk membedakan antara
depresi, stress dan kesedihan. Belum lagi membedakan beberapa jenis dari
depresi, misalnya unipolar depression, biological depression, manic
depression, seasonal affective disorder, dysthymia, dan lainnya. Ada
begitu banyak istilah yang digunakan untuk menggambarkan tentang depresi.
Sekarang saatnya kita mengetahui apa itu depresi, dengan tujuan memudahkan
seseorang atau diri anda ketika mengalami depresi.
Umumnya depresi dipahami
sebagai gangguan mood, yang mewarnai seluruh proses mental (berpikir,
berperasaan dan berperilaku) seseorang. Orang yang mengalami depresi akan
merasa tidak berdaya dan kehilangan harapan, yang disertai perasaan sedih,
kehilangan minat dan kegembiraan, berkurangnya energi sehingga mudah lelah dan
berkurangnya aktivitas.
Apa yang menjadi penyebab munculnya depresi pada seseorang? Setidaknya ada
3 faktor yang saling berkaitan satu sama lain. Ketiga faktor itu adalah: faktor
biologi, faktor genetik dan faktor psiko sosial.
Faktor Biologi
Dalam penelitian bio-psikologi, norepinefrin dan serotonin merupakan dua
neurotransmitter yang paling berperan dalam patofisiologi gangguan mood.
Beberapa peneliti juga menemukan bahwa gangguan mood melibatkan patologik dan
sistem limbiks serta ganglia basalis dan hypothalamus.
Faktor Genetik
Data genetik menyatakan bahwa faktor yang signifikan dalam perkembangan
gangguan mood adalah genetik. Pada penelitian anak kembar terhadap gangguan
depresi berat, pada anak kembar monozigot adalah 50%, sedangkan dizigot 10 – 25%.