Renungan Hari Rabu
Biasa XXX, Thn A/II
Dalam Injil hari ini Tuhan Yesus memberi pengajaran tentang
siapa yang akan diselamatkan. Hal ini bermula dari jawaban-Nya atas pertanyaan
orang apakah hanya sedikit saja yang diselamatkan. Tuhan Yesus, sebagaimana
biasanya, tidak memberikan jawaban langsung. Tuhan Yesus hanya mengajak untuk
berusaha dan berjuang. Usaha dan perjuangan ini berlaku untuk semua orang, bahkan
untuk orang yang mungkin sudah punya relasi dekat dengan Tuhan, seperti yang
diungkapkan Tuhan Yesus dalam perumpamaan. Salah satu tolok ukur uasaha dan
perjuangan itu adalah melakukan kehendak Allah.
Apa yang disampaikan Tuhan Yesus dalam Injil, kembali
ditegaskan Paulus dalam suratnya kepada jemaat di Efesus. Dalam bacaan pertama
hari ini, Paulus mengajak jemaat untuk bertindak sebagai murid-murid Kristus
dengan melakukan kehendak Allah. Bagi Paulus, melakukan kebaikan kepada sesama bukan
semata-mata merupakan tindakan manusia, melainkan juga tindakan ilahi. Misalnya,
anak menaati orang tua harus di dalam Tuhan, orang tua menasehati anak harus
dalam ajaran dan nasehat Tuhan atau para hamba menaati tuannya seperti taat
kepada Kristus. Inilah yang menjadi kehendak Tuhan.
Ada gambaran bahwa imam itu adalah perantara manusia dengan Allah. Menjadi
imam berarti dekat dengan Tuhan. Nasib umat biasa tergantung padanya. Karena itu,
tak sedikit umat awam menilai bahwa imam itu pasti masuk surga. Sabda Tuhan
hari ini menyadarkan kita bahwa setiap orang harus berusaha dan berjuang untuk
dapat diselamatkan, tak terkecuali para imam. Semua kita musti melakukan
kehendak Allah dalam kehidupan kita. Para imam harus melayani umatnya dalam
Tuhan. Inilah yang dikehendaki Tuhan. Jika imam melayani umat demi kepentingan
dirinya sendiri, jelas ia tidak akan diselamatkan. Intinya, Tuhan menghendaki
kita semua untuk senantiasa berusaha dan berjuang melakukan apa yang
dikehendaki Tuhan dalam kehidupan kita.
by: adrian