Jumat, 16 Agustus 2024

WARASKAH ALASAN MUHAMMAD KAWIN DENGAN AISYAH YANG BERUSIA 6 TAHUN?


 Mungkin sudah terlanjur disanjung dan dimuliakan, sehingga orang tidak lagi bisa melihat celanya. Inilah yang yang terjadi dengan Muhammad. Sekalipun menikahi anak usia 6 tahun, tetap saja itu dianggap wajar. Malah untuk membelanya, dikatakan ada hikmah dari perkawinan itu. Simak video ini: https://www.youtube.com/watch?v=M86OlL3MjQs 

Apakah perkawinan itu mendatangkan hikmah atau nikmat? Video berikut ini mencoba menjawabnya

RENUNGAN HARI JUMAT BIASA XIX - II

Renungan Hari Jumat Biasa XIX, Thn II

Bac I Yeh16: 1 – 15, 60, 63; Injil      Mat 19: 3 – 20

Memperhatikan kedua bacaan hari ini, kita menemukan pola yang sama. Ketika terjadi penyimpangan, Allah mengajak umat-Nya untuk Kembali kepada prinsip kebenaran. Dalam bacaan pertama, bentuk penyimpangan umat Israel itu adalah meninggalkan Allah. Dari situ Allah, melalui mulut nabi Yehezkiel, mengingatkan bangsa itu akan kebaikan Allah selama ini dan akan perjanjian mereka dengan Allah. Dalam bacaan Injil, bentuk penyimpangan itu adalah perceraian. Dari sini Yesus mengingatkan mereka akan kisah penciptaan manusia pertama, yaitu akan prinsip tak terpisahkannya suami istri.

Jadi, dapatlah dikatakan bahwa sabda Tuhan hari ini hendak menyadarkan kita di saat hidup kita telah menyimpang. Penyadaran itu bisa saja terjadi dengan sendirinya, bisa juga atas bantuan pihak luar diri kita. Apabila kita menyadari hidup kita telah menyimpang, hendaklah kita kembali kepada prinsip kebenaran. Misalnya, sebagai suami saya tahu bahwa saya harus setia pada istri dalam suka dan duka. Karena itu, ketika di luar saya tertarik dengan gadis cantik dan tergoda untuk selingkuh, saya harus kembali ke prinsip kebenaran: seorang suami harus setia pada istri dalam suka dan duka. Contoh lain, sebagai seorang istri, untuk membatasi kelahiran saya menggunakan alat kontrasepsi. Tiba-tiba, dalam suatu seminar di paroki, romo menjelaskan bahwa Gereja melarang penggunaan alat kontrasepsi. Dengan kata lain, kontrasepsi merupakan bentuk pelanggaran atas ajaran Gereja. Di sini saya disadarkan untuk kembali kepada prinsip kebenaran.

Masih banyak contoh lain lagi. Pada intinya, sabda Tuhan tidak mau kita terus hidup dalam penyimpangan. Melalui sabda-Nya, Tuhan menghendaki supaya kita kembali kepada prinsip kebenaran saat kita menyadari diri kita atau hidup kita sudah menyimpang.

by: adrian